Solo (ANTARA News) - Pihak keluarga Bahrun Naim, yang disebut-sebut merupakan dalang di balik teror bom di Jl. Thamrin, Jakarta, yakin suara rekaman yang banyak beredar memang suara yang bersangkutan.

"Saya yakin rekaman suara pernyataan itu, mas Bahrun. Namun, hal ini, masih perlu dibuktikan," kata Dahlan Zaim, adik kandung Bahrum Naim, di Solo, Selasa.

Sebelumnya beredar rekaman di situs berbagi audio SoundCloud yang diduga merupakan suara dari Bahrun Naim yang seolah membantah sebagai dalang di balik teror bom di Jl. Thamrin, Jakarta.

(Baca: Rekaman bantahan Bahrun Naim beredar)

Dahlan didampingi Tim Pengacara Muslim (TPM) baik Solo dan pusat mengatakan bahwa keluarganya tidak yakin jika kakaknya, yakni Bahrun menjadi tokoh di balik aksi teror bom dan baku tembak di Jalan Thamrin Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016.

"Kami tidak yakin, karena keluarganya tahu bagaimana proses Bahrun selama masih di Solo hingga meninggalkan Tanah Air sekitar awal Februari 2015," katanya.

Pihaknya memang sudah lama tidak melakukan komunikasi dengan mas Bahrun sejak kepergiannya ke luar negeri hingga sekarang, tetapi jika dari informasi teman-temannya bawah rekaman suara yang beredar tersebut memang 99 persen suara kakaknya.

"Saya tidak pernah online lagi, bagaimana bisa komunikasi," kata Dahlan yang menirukan inti suara dari rekaman Bahrun.

Kendati demikian, pihak keluarga memang mengharapkan Bahrun Naim dapat kembali ke Indonesia melakukan klarifikasi hal yang dituduhkan tersebut seperti yang disampaikan TPM untuk mendapatkan perlindungan hukum.

(Baca: Polisi buru Bahrun dan siapapun yang terlibat)

Wakil Ketua Dewan Pembina TPM, Achmad Michdan, mengatakan, Bahrun Naim merupakan kliennya pada kasus kepemilikan amunisi senjata api pada 2012.

Menurut Achmad Michdan, pihak keluarga Bahrun sejak awal Februari 2015 sudah tidak pernah berhubungan atau melakukan komunikasi dengan yang bersangkutan.

"Pihak keluarga juga tidak meyakini bahwa Bahrun seolah-seolah menjadi tokoh utama aksi teror bom di Jalan Thamrin," kata Michdan.

Selain itu, kata dia, soal rekaman suara Bahrun yang beredar yang intinya, membantah soal dirinya yang dikait-kaitkan dengan kejadian di Thamrin.

"Kami kemudian melakukan konfirmasi dengan teman dan keluarganya terkait suara bantahan Bahrun itu, dan dapat diduga benar suara yang bersangkutan," katanya.

Namun, pihaknya sedang melakukan pendalaman dengan cara membuktikan kebenaran rekaman tersebut.

"Hal ini supaya dapat diselesaikan, dan Bahrun dapat kembali ke Indonesia untuk membuktikan tuduhkan itu. Namun, dengan catatan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan penindakan terorisme di luar prosedur harus dijamin," katanya.

Menurut dia, TPM kebetulan mendukung upaya hukumnya, bukan mendukung tindakan aksi terorisme yang dilakukan oleh mereka.

Bahrum Naim warga RT 01 RW 01 Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon Solo, Jawa Tengah tersebut terduga terorime yang terlibat jaringan ISIS di Suriah.

(Baca: Warga Solo kaget Bahrun Naim otak teror bom)

Bahrun sebelumnya ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, pada 2012 karena terbukti menyimpan dan memiliki amunisi senjata api. Bahrun kemudian divonis di Pengadilan Negeri Surakarta, selama 2,5 tahun penjara.

Bahrun setelah menjalani hukuman kemudian meninggalkan Kota Solo pergi ke luar negeri pada awal 2015 hingga sekarang belum kembali ke Tanah Air.


Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016