Jakarta (ANTARA News) - Leilani Hermiasih yang lebih dikenal dengan nama panggung Frau akan menghadirkan pengalaman baru yang lebih menyeluruh dalam menikmati musik pada "Konser Tentang Rasa" yang digelar hari ini di Gedung Kesenian Jakarta.

"Dalam konser ini saya ingin mencoba menghadirkan eksperimen untuk penonton agar merasakan sensasi lain dengan indera lain selain mata. Saya ingin mengajak penonton lebih peka dengan pengalaman musikal yang lebih holistik," kata Leilani usai gladi resik di GKJ Selasa malam tadi.

Menurut Lani, demikian ia akrab disapa, musik memiliki beragam dimensi yang dapat dicecap oleh berbagai indera, tidak hanya dimonopoli telinga dan mata.

"Pengalaman musikal itu pengalaman holistik tetapi karena keterbatasan media tertentu jadi kita mengkotak-kotakkan musik hanya audio, seni rupa cuma visual, padahal di luar hal itu cukup mendukung persepsi kita terhadap musik," jelas penyanyi asal Yogyakarta itu.

ANTARA News berkesempatan merasakan konsep konser yang unik dan original itu saat gladi resik digelar.

Dalam konser ini, Frau tidak membiarkan penonton menikmati konsernya dengan hanya menggunakan penglihata, tetapi juga dengan semua pengalaman inderawinya.

Kesan lintas indera itu membuat penonton terlibat secara aktif merangkai impresi rasanya sendiri, bisa berupa senang, sedih, bosan hingga kantuk.

Frau juga mengajak penonton berbagi narasi, ilustrasi, atau keluh kesah atas rasa yang muncul ketika mendengarkan lagu-lagu yang dibawakan Lani dan pianonya, Oskar.

Menurut Lani, konsep konser ini terinspirasi pengalaman musikalnya.

"Saya pernah saat naik motor, dalam kepala saya mendengarkan iringan orkestra, lalu angin menerpa dan sekilas ada bau pecel lele, tumpukan sampah. Menurut saya itu pengalaman musikal yang sangat bisa saya maknai," tutur Lani.

Pada satu kesempatan, Lani juga pernah menangis tersedu-sedu tanpa alasan ketika mendengarkan lagu "La Meme Histoire" dari penyanyi asal Kanada, Feist, berulang-ulang kali. Meski sama sekali tidak mengerti apa yang dinyanyikan, tetapi air matanya tetap mengalir deras.

"Saya tidak sedih, tapi mungkin terharu karena bisa menikmati mewahnya pengalaman musikal seperti itu," ujar Lani.

Frau akan membawakan 16 lagu dari album Starlit Carousel dan Happy Coda serta beberapa materi lagu baru. Materi baru ini akan menjadi rujukan untuk album berikutnya.

Frau telah menelurkan dua album penuh "Starlit Carousel" (2010) dan "Happy Coda" (2013).

Beberapa karyanya juga sempat masuk dalam album kompilasi, seperti versi demo "Mesin Penenun Hujan" dalam "DRS Sampler Vol. 2" (2009) dan "Confidential" dalam "Jogja Istimewa" (2010).


Pewarta: Monalisa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016