Jakarta (ANTARA News) - "Dengan nama Allah SWT, Sang Pengasih Sang Penyayang. Tidak ada sembahan kecuali Allah...

"Kepada MPR RI via saudaraku Zulkifli Hasan, Yang mulia Ketua MPR RI...

"Aku mau, kamu kembali asli seperti dulu...

"Pujian untuk Allah SWT...

Demikianlah, petikan sajak karya sastrawan jalanan Teguh Esha. Teguh membacakannya sendiri di depan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, Rabu ini.

Saat itu Teguh turut serta dalam rombongan delegasi Mufakat Budaya Indonesia. Zulkifili yang mengenakan setelan jas hitam terdiam sejenak. Tak lama, ia mengaku merinding, sembari memegang tengkuknya dengan tangan kanan.

"Sangat tergugah dan merinding. Memang itu prinsip saya. Yang paling penting kan merdeka. Freedom. Merdeka dari takut, merdeka berpendapat, bebas dari tekanan. Takut hanya kepada Tuhan saja. Jadi saya diingatkan oleh Pak Teguh tadi," kata dia kepada ANTARA News di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.

"Saya kaget. Kok Pak Teguh tahu. Freedom itu pegangan. Freedom dari rasa takut. Mungkin ya, saya sudah menjadi takut ya, maka diingatkan tadi," tutur dia.

Sementara itu, bagi Teguh sajaknya ini semata untuk mengingatkan semua orang soal banyaknya perubahan yang terjadi di negeri ini. "Kembali, ini semua sudah berubah artinya. Kembali ke yang asli, yang original. Itu ada Pancasila, UUD 1945, gotong royong dan sebagainya. Jadi berubah ini, kembali lagi ke yang asli," kata Teguh.

"Kembalilah ke awal, seperti yang dikerjakan pendiri negara. Returning but not changing," tambah dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016