Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) DR Hidayat Nur Wahid meresmikan Jembatan Darurat PKPU Peduli, Ahad pagi (25/2) sekitar pukul 09.00 WIB di Condet, Balekambang. Jembatan darurat sepanjang 40 meter ini dibangun atas pembiayaan melalui mitra-mitra Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU dengan dibantu swadaya masyarakat, TNI dan relawan PKPU. Secara simbolis, DR Hidayat menggunting pita dan melewati jembatan sebagai tanda peresmian dibukanya jembatan yang menghubungkan Balekambang - Pasar Minggu itu. Sejak jembatan itu putus diterjang banjir beberapa pekan lalu, masyarakat harus mengeluarkan biaya ekstra sekitar Rp 20.000 untuk memutar jalur melewati Jalan TB Simatupang. Namun kali ini, masyarakat bisa bernapas lega dengan dibangunnya jembatan darurat, sehingga bisa menghemat biaya dan waktu. Acara peresmian jembatan darurat juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi dari Tim Kepanduan dan TNI. Di antaranya atraksi Flying Fox dan simulasi penyelamatan pengguna yang jatuh ke sungai. Adopsi Jembatan Apung Sulawesi Menurut arsitek jembatan darurat ini, Ir. Muhammad Yasin, jembatan ini merupakan hasil adopsi jembatan apung yang berada di Manado, Sulawesi Utara. "Karena mengapung, sehingga lalu-lintas transportasi tidak terputus saat air Sungai Ciliwung meluap," ujarnya memberikan alasan beberapa waktu lalu. Karena sifatnya darurat, tambahnya, maka usia jembatan darurat ini diperkirakan sekitar tiga bulan. "Setelah tiga atau empat bulan, bambu-bambu harus diganti sampai dibangun jembatan permanen yang lebih kuat," katanya. Selain itu, jembatan darurat yang memiliki lebar dan tinggi masing-masing satu meter ini hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki dengan berat keseluruhan yang disarankan 2 ton atau berkapasitas 15 orang. Yasin juga memperingatkan warga dalam penggunaan jembatan darurat ini, di antaranya agar tidak menggunakan jembatan darurat pada saat banjir, tidak memancing di atas jembatan, anak-anak sebaiknya didampingi orangtua saat menyeberang, dan pengguna jembatan wajib menjaga ketertiban dan kebersihan. (*)

Copyright © ANTARA 2007