Rabat (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon mengatakan bahwa persoalan tentang Jerusalam adalah sangat sensitif bagi kaum Muslim di seluruh dunia. "Kota Tua Jerusalam merupakan tempat yang sangat penting bagi umat Islam, Yahudi dan Kristen. Kami percaya bahwa status Yerusalam dan tempat-tempat suci yang ada di dalam kota ini sangatlah sensitif dan persoalan ini hanya bisa diselesaikan melalui perundingan," ujar Sekjen PBB dalam suratnya yang diterima oleh Direktor Jenderal Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya Islam (ISESCO) Dr. Abdul Aziz Al Tuwaijri akhir pekan lalu. Sekjen PBB dalam suratnya yang ditandatangani oleh Ibrahim A. Gambari, Wakil Sekjen PBB Urusan Politik, juga mengimbau semua pihak untuk melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB no. 242 dan 428, serta menahan diri dengan tidak memaksakan tindakan di daerah tersebut, yang dapat meningkatkan ketegangan. Sejumlah negara yang berpenduduk mayoritas umat Islam telah mengecam tindakan Israel yang melakukan penggalian di sekitar Mesjid Al Aqsha di Jerusalem karena penggalian tersebut dapat menggoyahkan fondasi Mesjid Al Aqsha, tempat tersuci ketiga bagi umat Islam. Organisasi Konperensi Islam (OKI) dan sejumlah negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB) telah meminta Sekjen PBB di New York untuk menekan Israel agar segera menghentikan penggalian yang dianggap sebagai tindakan agresi dan provokasi tersebut. (*)

Copyright © ANTARA 2007