Jakarta (ANTARA News) - Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal menyatakan pihaknya menggandeng Australia Federal Police (AFP) pada pekan lalu guna mencari data untuk melengkapi alibi dan keterangan dari saksi yang telah diterima penyidik.

Mirna memang pernah berkuliah di Australia bersama saksi, Jessica Kumolo Wongso (27), yang memesankan es Kopi Vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta, yang juga diikuti salah seorang teman mereka yang lain, Hani, beberapa waktu lalu.

"Salah satu saksi tinggal di sana, kerja di sana dan kami meminta masukan bagaimana latar belakang profilnya untuk melengkapi alibi dan keterangan yang selama ini sudah ada," kata Kombes Mohammad Iqbal di Polda Metro Jaya, Rabu.

Kendati demikian Iqbal tidak bisa menyebutkan data yang didapat dari AFP secara terperinci karena saat ini kepolisian masih melengkapi alat bukti secara ilmiah untuk menjerat tersangka.

"Polisi memiliki teknik dan strategi untuk membuktikan secara ilmiah," katanya.

Sampai saat ini polisi belum juga menentukan tersangka kendati kasus telah bergulir selama 21 hari sejak Mirna tewas karena racun sianida pada 6 Januari 2016.

Polisi masih terus melengkapi alat bukti kendati saat ini telah terkumpul empat alat bukti serta akan memeriksa enam ahli agar tidak salah dalam menetukan tersangka.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016