Jakarta (ANTARA News) - Istri Guntur, Siti Maemunah tampak tegar menanti kabar terbaru suaminya juru kamera SCTV, Mohamad Guntur Syaifullah yang hilang dalam musibah tenggelamnya KM Levina I di Perairan Muara Gembong, Bekasi Minggu siang (25/2). Ditemui di rumahnya Kompleks Rusun Klender, Jakarta Timur, Senin, Siti Maemunah tampak duduk di lantai beralaskan karpet dengan diapit ketiga anaknya. Ia tak lagi menangis seperti malam sebelumnya, Siti lebih banyak diam dan sesekali dari bibirnya terlontar doa-doa. "Doakan suami saya ya, semoga dia selamat," ucapnya terbata-bata kepada sejumlah wartawan dan pentakziah yang datang bersimpati. Siti mengaku tak punya firasat apa pun saat suaminya itu berangkat ke kantor Sabtu pagi. Kabar mengenai hilangnya Guntur diterimanya pada Minggu sekitar pukul 15.00 WIB dari pihak SCTV. "Saya tidak berpikiran macam-macam ketika dia berangkat kerja, semua berjalan seperti biasanya dan dia juga sempat mengantar Devi ke sekolah," ujarnya. Anak pertama Guntur, Deviana Pratami Putri (16) terlihat paling terguncang dibandingkan sang ibu dan adik-adiknya, Ivan Fausta Ramadhan (12) dan Tristania Putri Salsabila (6). Gadis yang kini duduk di kelas dua SMAN 81 Kalimalang, Jakarta Timur itu tak mampu menghentikan tangsinya. Sama halnya dengan pengakuan Siti, Devi juga tak mempunyai firasat apa pun saat dirinya diantar ke sekolah dengan sepeda motor sang ayah. "Sabtu malam juga tidak ada firasat apa-apa, kami malah sempat diskusi tentang berita-berita aktual di televisi," ujarnya. Di mata Putri, sang ayah adalah sosok yang selalu memprioritaskan pendidikan bagi anak-anaknya. Tak heran semua kebutuhan sekolah selalu dipenuhi kendati dalam beberapa kesempatan kondisi keuangan sedang tidak memungkinkan. "Bapak selalu menomorsatukan urusan sekolah kami, setiap nilai saya bagus juga selalu diberi hadiah, katanya untuk memacu prestasi dan terus giat belajar," katanya dalam isak tangis. Sementara itu sejumlah kru liputan 6 SCTV sejak Senin pagi berada di rumah Guntur untuk memberikan dukungan dan semangat pada keluarga Guntur. Satu unit televisi diletakkan di ruang terbuka dekat rumah Guntur di Blok 44, lantai dua, nomor 07 untuk memantau berita terbaru tentang juru kamera yang telah 11 tahun bekerja di stasiun televisi swasta itu. Sejumlah warga sekitar rusun, guru-guru Devi dan Ivan juga tampak berdatangan sejak Senin pagi untuk berempati dan memberikan semangat kepada keluarga. Di antara pentakziah, juga tampak Kapuspen TNI Laksda M Sunarto, Kadispen AL Laksma Yulistiono, Kadispen AU Marsma Daryatmo, Kadospenum TNI Kolonel Ahmad Yani Basuki, serta Kepen TNI AD Kolonel Endar Priyanto. Ketua RW 01 Malaka Jaya, Imam Gozali mengungkapkan Guntur selama bertahun-tahun tinggal di rusun dikenal sebagai orang yang pendiam, namun dalam setiap kegiatan kampung ia tak pernah absen. "Dia dikenal baik di antara para tetangga, dan selama ini kalau ada acara panggung tujuhbelasan, Pak Guntur yang selalu membantu untuk mendekorasi panggung," katanya. Hingga Minggu siang, keluarga Guntur yang sebagain besar dari Lampung terus berdatangan. Pria yang bergabung dengan Liputan 6 SCTV sejak 12 Pebruari 1996 ini lahir di Metro Lampung 11 Maret 1961. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007