Paris/Riyad (ANTARA News) - Tiga warga negara Prancis hari Senin tewas akibat serangan di Arab Saudi, kata Menteri Luar Negeri Prancis Philippe Douste-Blazy dalam pernyataannya. "Saya diberitahu bahwa beberapa rekan senegara kita tinggal di Riyad hari ini menjadi korban serangan bersenjata," katanya, dengan menambahkan bahwa serangan itu terjadi di jalan antara Madinah di Saudi barat dan Yanbu. "Tiga di antara mereka tewas akibat serangan itu. Satu yang lain luka dan dibawa ke rumahsakit di Madinah,' katanya seperti dikutip kantor-kantor berita transnasional. Dari Riyad dikabarkan bahwa tiga warga Prancis, beberapa di antaranya Muslim, Senin ditembak tewas di Arab Saudi dalam kejadian yang tampak merupakan serangan pegaris keras, kata Kementrian Dalam Negeri. Pernyataan kementerian itu mengatakan sekelompok delapan orang Prancis diserang di dekat kota Tabuk dan dekat tempat bersejarah Madain Saleh di bagian baratlaut negara bergurun luas itu saat mereka menuju ke kota suci Makkah untuk berumrah. Dua anggota kelompok itu tewas di tempat dan satu dari dua yang cedera meninggal di rumahsakit, kata pernyataan diberitakan kantor berita resmi SPA. Laporan televisi negara sebelumnya menyatakan empat orang tewas. Kelompok itu termasuk empat laki-laki, tiga wanita dan satu anak-anak, kata kementerian tersebut. Dikatakannya bahwa dua di antara yang tewas laki-laki. Sumber keamanan menyatakan penyerangnya memilih laki-laki sebagai korban. "Tiga tewas dan saya tidak yakin akan keadaan korban keempat," kata jurubicara Kementrian Dalam Negeri kepada televisi Saudi. Pegaris keras setia pada Alqaida melancarkan kekerasan untuk menumbangkan kerajaan Saudi sekutu Amerika Serikat pada 2003, dengan serangan bom jibaku atas orang asing dan perangkat pemerintah, termasuk industri minyak. Tidak ada serangan besar pada orang asing sejak 2004, ketika serangan mencapai puncak. Warga Prancis Laurent Barbot ditembak tewas di Jedah, kota bandar laut Merah, oleh tersangka pejuang Alqaida pada September 2004. Kelompok bersenjata membunuh Simon Cumbers, kamerawan Irlandia bekerja pada BBC, dan mencedera-parahi koresponden BBC Frank Gardner bulan Juni 2004 saat mereka memfilmkan ibukota Riyad. Serangan besar terahir adalah percobaan menyerbu sarana perminyakan di Abqaiq di Arab Saudi timur, pengekspor terbesar minyak dunia.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007