Lebak, Banten (ANTARA News) - Sebanyak tiga penderita demam berdarah dengue (DBD) selama kurun waktu Januari 2016 di RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung dilaporkan meninggal dunia.

"Ketiga penderita itu seorang warga Rangkasbitung dan dua lainya warga Kopo dan Jawilan Kabupaten Serang," kata Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmutallah, di Lebak, Selasa.

Selama ini, kasus DBD di Kabupaten Lebak mulai meningkat menyusul musim penghujan sehingga warga harus mewaspadai penyakit DBD.

Saat ini, jumlah pasien DBD yang tercatat di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung sebanyak 103 orang terdiri dari warga Kabupaten Lebak dan luar daerah, seperti Kabupaten Serang, Tangerang, dan Kabupaten Bogor.

Sebab, pasien RSUD Adjidarmo Rangkasbitung melayani masyarakat dari luar daerah,terutama daerah perbatasan antarkabupaten.

Untuk memutus mata rantai penularan DBD, masyarakat mengaktifkan kembali budaya gotong royong dengan melakukan kegiatan gerakan kebersihan lingkungan, seperti mengubur, menguras dan menimbun (3-M).

Selain itu juga pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Menurut dia, sebagian besar warga penderita DBD tinggal di permukiman padat penduduk sekitar perkotaan Rangkasbitung, Cibadak, Maja, Warunggunung, Malingping, Banjarsari, Cipanas dan Kalanganyar.

"Kami berharap bila warga mengalami demam selama tiga hari, maka cepat dibawa ke rumah sakit," katanya.

Dia menyebutkan, selama ini, kasus penderita DBD meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, akibat curah hujan yang masih terjadi di beberapa daerah di Kabupaten Lebak.

Penyebaran penyakit menular tersebut karena berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegyti yang hidup di genangan air bersih yang tidak menyentuh tanah.

Selain itu juga pihaknya melakukan penanganan kasus DBD dengan menyemprot ke sejumlah wilayah yang diduga menjadi penyebaran nyamuk aedes aegypti.

Kepala Puskesmas Kolelet Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Hasanah mengatakan, pihaknya saat ini terus melibatkan petugas tim gerak cepat (TGC) untuk melakukan penyuluhan di empat desa untuk mengantisipasi penyakit DBD.

Saat ini, kata dia, warga di wilayah tugasnya relatif kecil terserang penyakit menular itu.

"Kami terus mendorong TGC dapat mengoptimalkan pencegahan DBD melalui kebersihan lingkungan dan PSN secara optimal guna membunuh jentik-jentik nyamuk DBD," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016