Jakarta (ANTARA News) - Meninggalnya kameramen SCTV Moh Guntur Syaifullah menambah jumlah wartawan yang meninggal dunia di lingkungan televisi tersebut saat melakukan peliputan. "Ditemukannya jenazah Guntur merupakan kali ketiga bagi Liputan 6 SCTV kehilangan jurnalis televisinya dalam bertugas," kata Manajer Senior Humas SCTV, Budi Dharmawan di Jakarta, Selasa. Budi menyebutkan, sebelumnya tanggal 27 September 1997 Liputan 6 SCTV kehilangan Ferdinandusius dan Yance Iskandar yang meninggal dalam kecelakaan pesawat Garuda di Desa Sibolangit, Sumatera Utara. "Keduanya (Ferdinandusius dan Yance) gugur saat menjalankan tugas saat meliput bencana asap menggunakan Pesawat Garuda yang terhempas di Desa Buah Nabar, Sibolangit," katanya. Lebih jauh, Budi menjelaskan, setiap pengiriman wartawan ke medan peliputan pihak kantor selalu memberikan perlengkapan dan pengarahan. "Seperti saat kantor mengirimkan wartawan ke medan konflik GAM dan TNI, mereka kami lengkapi dengan baju antipeluru, helm, dan perlengkapan yang lain," katanya. Moh Guntur Syaifullah merupakan salah satu korban meninggal dunia tenggelamnya bangkai KMP Levina I. Pada Selasa sekitar pukul 17.20 WIB, jenazah Guntur ditemukan mengapung di Pantai Pariwisata, Ardam, Muara Mati, Bekasi yang berjarak sekitar 2-3 mil dari lokasi karamnya KM Levina I atau berjarak 6 mil dari Tanjung Priok. Moh Guntur Syaifullah bergabung di SCTV pada 12 Februari 1996. Kameramen kelahiran Metro Lampung Tengah ini, meninggalkan satu istri Siti Maimunah (39) dan tiga anak yakni Deviana Pratami (17), Ivan Fausta Ramadhan (13), dan Tristania Putri Salsabila (7).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007