London (ANTARA News) - Indonesia akan menjalin kerjasama pertahanan dengan pemerintahan Tony Blair, dengan munculnya prakarsa pertama pemerintah Inggris mengumpulkan perusahaan sektor pertahanan dalam upaya mengalang kerjasama dengan pemerintah Indonesia. "Sudah saatnya bagi Indonesia mengembangkan hubungan di bidang pertahanan dengan pemerintah Inggris, "ujar Duta Besar RI untuk Inggris Raya dan Irlandia Marty M Natalegawa kepada ANTARA di London, Selasa. Dubes Marty menjadi pembicara kunci pada acara 'Indonesia-The Defence Business Opportunity' yang digelar Departemen Pertahanan Inggris (DESO) bersama Asosiasi Industri Pertahanan (DMA), Selasa, di Ball Room, The Royal Air Forse Club, Piccadilly, London. Dalam pertemuan yang bertema "Doing Business with Indonesia" Marty memaparkan berbagai perubahan yang terjadi di tanah air dan peluang yang dapat diraih oleh pengusaha Inggris dalam bidang penyediaan alat-alat pertahanan. Pada pertemuan yang diikuti oleh 30 perusahaan Inggris bergerak di bidang alat alat pertahanan itu, Dubes Marty memaparkan potensi yang dimiliki Indonesia yang penduduk 225 juta yang mengalami perubahan ke arah yang demokratis. Hal ini, akan dapat menciptakan hubungan yang dinamis dan modern antara kedua negara yang merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan Perdana Menteri Inggris Tony Blair ke Indonesia pada Maret tahun lalu, ujar mantan juru bicara Deplu. Menurut mantan Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN itu, sejak awal kerjasama di bidang pertahanan menjadi salah satu pilar dan unsur utama hubungan bilateral RI-Inggeris. Pada pertemuan yang dibuka Direktur Regional Timur DESO, Keith Smith juga disampaikan peluang bisnis oleh Kepala Pertahanan Pelayanan Ekspor Inggris Alan Garwood, serta proses dan prosedur yang berhubungan dengan biaya pertahanan Indonesia yang disampaikan Asrenum Panglima TNI, Marsda TNI H Rio Mendung Thalieb. Dalam pertemuan itu juga disampaikan perspektif Industri oleh Direktur Regional Rolls Royce Indonesia, Dr Mike Gray dan tentang prosedur pengadaan peralatan dilingkungan TNI oleh Marsekal Pertama TNI Dr Muktar Lubis. Sementara itu, Atase Pertahanan KBRI London, Kolonel Inf Agung Risdhianto, yang didampingi Rio Mendung dan Muktar Lubis dalam keterangannya kepada ANTARA mengatakan pertemuan itu merupakan tindak lanjut kunjungan Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto ke Inggris minggu lalu. Diakuinya bahwa dalam berbagai pertemuan dengan pejabat Inggris, Indonesia memiliki dan menjadi kunci dalam membina kerja sama di bidang pertahanan. "Kerjasama Industri pertahanan saat ini yang paling tepat dalam rangka membantu meningkatkan kemampuan TNI," ujar Agung. Selain itu, adanya keinginan dari Angkatan Laut Inggris membantu mengamankan sumber daya yang ada bekerja sama dengan TNI AL , ujar Agung. Dalam waktu dekat Kapal HMS Mornmouth akan berkunjung ke Indonesia dalam upaya menindaklanjuti hasil kerjasama antara pemerintah Inggris dan Indonesia. Kepala Staf Angkatan Darat pemerintah Inggris juga telah mengundang Kepala Angkatan Darat Indonesia Jenderal TNI Djoko Santoso. Selain itu, Panglima Armada Inggris juga akan ke Indonesia untuk bertemu dengan Kasal Laksamana TNI Slamet Soebijanto. (*)

Copyright © ANTARA 2007