Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menganggarkan biaya investasi sekitar Rp1 triliun yang akan digunakan untuk akuisisi atau penyertaan modal pada perusahaan pembiayaan dan bank dalam rangka pengembangan bisnis, termasuk pengembangan bisnis syariah. Penganggaran biaya investasi untuk akuisisi atau penyertaan modal tersebut telah ada dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) yang dikirimkan kepada Bank Indonesia, ungkap Direktur Utama BRI Sofyan Basyir, dalam laporannya kepada Bursa Efek Jakarta (BEJ), Kamis, menanggapi pemberitaan tentang rencana akuisisi oleh bank tersebut. "Dalam rangka pelaksanaa RBB tersebut, saat ini BRI sedang melakukan kajian strategis terhadap beberapa bank target untuk kemungkiann dilakukannya akuisisi," jelasnya. Apabila berdasarkan kajian strategis tersebut dinilai layak dan dapat memberikan hasil terbaik bagi BRI, maka BRI akan melakukan "corporate action" sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mendapatkan persetujuan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Berdasarkan data BEJ, komposisi pemegang saham lima persen atau lebih BRI per 31 Januari 2007 sebagian besar atau 56,97 persen masih dikuasi oleh Negara Republik Indonesia dan JP Morgan Chase Bank US Resident (Norbax) 5,97 persen.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007