Ya memang itulah keinginan kita, Pemerintah, dan BI untuk memberikan sistem keuangan kita itu lebih efisien, (menurun) serendah-rendahnya,"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan penurunan suku bunga Bank Indonesia, yang diumumkan Kamis sore, merupakan harapan Pemerintah untuk efisiensi keuangan negara.

"Ya memang itulah keinginan kita, Pemerintah, dan BI untuk memberikan sistem keuangan kita itu lebih efisien, (menurun) serendah-rendahnya," kata Wapres Kalla di Jakarta, Kamis.

Pemerintah secara bertahap akan menurunan suku bunga menjadi setara dengan rata-rata bunga kredit bank di kawasan Asia, yakni sebesar 5-6 persen.

Wapres Kalla mengatakan upaya tersebut berujung pada penurunan semua suku bunga kredit menjadi single digit.

"Kami mengharapkan pada ujungnya tahun ini semua bunga kredit kita, jenis apa pun, menjadi single digit. Pada awal tahun depan semua single digit, kalau perlu turun lagi karena (suku bunga) kita ketinggian," jelasnya.

Kamis, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia RDG BI memutuskan menurunkan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 7 persen dari sebelumnya 7,25 persen.

RDG BI juga menetapkan suku bunga Deposit Facility sebesar lima persen dan Lending Facility pada level 7,5 persen, serta menurunkan giro wajib minimum (GWM) primer dalam rupiah dari 7,5 persen menjadi 6,5 persen.

"Keputusan ini sejalan dengan pernyataan Bank Indonesia sebelumnya, bahwa ruang pelonggaran kebijakan moneter semakin terbuka dengan terjaganya stabilitas makroekonomi, serta mempertimbangkan pula inflasi yang rendah pada 2016," kata Gubernur BI Agus Martowardojo.

Sebelumnya di Kantor Wakil Presiden, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan tingkat bunga deposito yang diminta oleh bank-bank BUMN masih di atas tingkat inflasi.

Apabila suku bunga diturunkan, lanjut Darmin, hal itu juga tidak akan menyebabkan bank-bank tersebut menjadi rugi.

Di akhir 2016, Darmin berharap tingkat suku bunga kembali ke "single digit" (digit satuan) untuk pinjaman korporat. Sementara untuk tingkat pinjaman untuk UKM dan yang lain-lain yang masih di atas jumlah tersebut, maka peranan pemerintah antara lain dalam bentuk kredit usaha rakyat (KUR).

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016