Surabaya (ANTARA News) - Badan Inspeksi dan Karantina Australia (Australian Quarantine and Inspection Service/AQIS) menyatakan siap membantu secara maksimal ekspor berbagai komoditi Indonesia ke negara tersebut, asal melalui proses fumigasi sesuai standar. Hal tersebut diungkapkan pejabat dari Badan Karanina Australia, David Ironside, disela-sela dialog bertajuk "Persyaratan Teknis Karantina Australia dan Indonesia Dalam Mendukung Akselerasi Perdagangan Bilateral Kedua Negara" di Surabaya, Kamis. Menurut dia, untuk melakukan ekspor ke Austrlia harus memenuhi berbagai persyaratan, khususnya persyaratan cukup ketat yang ditetapkan Badan Inspeksi dan Karantina Australia. Badan Inspeksi dan Karantina Australia akan melakukan pemeriksaan setiap komoditi ekspor yang masuk ke negara tersebut. Tujuannya, produk yang masuk ke Australia memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah setepat dan melindungi konsumennya. Sementara itu, Kepala Balai Karantnia Pertanian (Barantan) di Departemen Pertanian, Syukur Iwantoro, mengakui bahwa persyaratan komoditi ekspor masuk ke Australia, cukup ketat. Hambatan yang dirasakan eksportir selama ini diantaranya adalah terkait dengan kandungan mikroorganisme. Karena itu, ia menilai, perlu dilakukan dialog guna memberi masukan kepada eksportir, agar ekspor yang dilakukan nantinya tidak mengalami hambatan. Ekspor Indonesia ke Australia selama ini cukup beragam, sedangkan nilai ekspornya pun relatif besar. Komoditi ekspor Indonesia ke Australia diantaranya udang, kakao, kopi, minyak kelapa sawit, karet dan produk karet serta furniture. Berdasarkan data BPS, ekspor Indonesia ke Australia pada 2005 mencapai 2,8 miliar dolar AS diantaranya berupa kopi senilai 497,7 juta dolar AS, biji kakao (cocoa bean) 468,2 juta dolar AS dan lain sebagainya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007