Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Badan Usaha Logistik (Bulog) Widjanarko Puspoyo, diperiksa selama delapan jam di Gedung Bundar Kejaksaan Agung di Jakarta, Kamis, dalam kasus dugaan korupsi kerjasama usaha pengelolaan sapi potong antara Bulog dan dua perusahaan swasta. Widjanarko yang tiba di Gedung Kejaksaan Agung pukul 08.45 WIB itu baru keluar dari tempatnya diperiksa pukul 16.45 WIB. "Impor sapi tahun 2001, itu sebenarnya cerita lama. Saya diminta keterangan sebagai saksi," kata Widjanarko ketika diserbu wartawan. Ditanya mengenai perubahan status dirinya dalam kasus impor sapi itu, Widjanarko mengatakan, "Saksi, belum ada perubahan." Widjanarko juga mengaku tidak didampingi kuasa hukum dalam pemeriksaan hari ini. "Tidak ada pengacara, ini cuma dimintai keterangan kok pakai pengacara. Tidak ada apa-apa," katanya. Dirut Bulog itu juga tidak menjelaskan sejauh apa keterlibatan atau pengetahuannya mengenai impor sapi fiktif itu karena menurut dia hal itu termasuk substansi penyidikan. Ditanya mengenai pemeriksaan ini untuk tersangka yang mana, Widjanarko mengaku tidak tahu dirinya diperiksa untuk tersangka siapa. Selain Widjanarko, penyidik Pidsus Kejagung telah meminta keterangan dari dua karyawan Bulog yaitu Imanusafi dan Tito Pranolo masing-masing pada Jumat (23/2) dan Senin (26/2). Kasus itu berawal pada pengadaan atau impor sapi dari Australia tahun 2001 untuk pasokan Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Namun pengadaan sapi itu tidak terwujud sebagaimana disebutkan dalam kerjasama walaupun telah dilakukan pembayaran. Kasus dugaan korupsi kerjasama usaha pengelolaan sapi potong antara Bulog dengan PT Lintas Nusa Pratama (LNP) dan PT Surya Bumi Manunggal (SBM) yang disebut-sebut merugikan keuangan negara sebesar Rp11 miliar itu sebelumnya disidik oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dengan jumlah tersangka tiga dari pihak rekanan dan dua dari Bulog. Namun hingga saat ini Kejaksaan Agung belum memastikan angka kerugian negara dan nama tersangka dalam kasus korupsi tersebut.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007