Jakarta (ANTARA News) - Total nilai impor Indonesia pada Januari 2007 naik 19,47 persen dibandingkan periode sama 2006, dan naik 6,25 persen dibandingkan Desember 2006, menjadi 5,24 miliar dolar AS. Dari jumlah tersebut, berdasarkan data BPS yang dikeluarkan di Jakarta, Kamis, impor barang modal pada Januari 2007 turun 11,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2006 dari 790 juta dolar AS menjadi 696 juta dolar AS. Sedangkan impor bahan baku dan bahan penolong naik sebesar 26,27 persen dari sekitar 3,2 miliar dolar AS menjadi sekitar 4,1 miliar dolar AS. Demikian pula dengan impor barang konsumsi naik sebesar 26,89 persen dari 371,1 juta dolar AS pada Januari 2006 menjadi 470,9 juta dolar AS pada periode yang sama 2007. Data itu menyebutkan pada Januari 2007 total impor Indonesia mencapai 5,24 miliar dolar AS yang sebagian besar atau 77,73 persen terdiri dari impor bahan baku dan bahan penolong, 13,29 persen impor barang modal, dan 8,89 persen impor barang konsumsi. Kenaikan total nilai impor pada Januari 2007 tersebut didorong oleh kenaikan impor bahan baku sebesar 311,6 juta dolar AS dan kenaikan impor barang konsumsi sebesar 55,2 juta dolar AS. Sedangkan impor barang modal turun sebesar 58,2 juta dolar AS. "Peranan impor barang modal dalam struktur impor Indonesia pada Januari 2007 turun dari 18 persen pada Januari 2006 menjadi 13,29 persen," demikian data BPS itu menyebutkan. Sedangkan peranan impor barang konsumsi dan bahan baku/penolong naik masing-masing turun dari 8,46 persen menjadi 8,98 persen, dan dari 73,54 persen menjadi 77,73 persen. Sementara itu, Cina menjadi negara terbesar asal impor barang ke Indonesia dengan total impor pada Januari 2007 sebesar 580 juta dolar AS yang naik 61,42 persen dibandingkan Januari 2006. Cina dan Malaysia menjadi dua negara dengan pertumbuhan asal impor tertinggi pada Januari 2007 dibandingkan Januari 2006. "Cina, importir (negara asal impor) yang terbesar dan barang yang diimpor kebanyakan barang modal," ujar Deputi BPS Bidang Statistik Ekonomi, Pietojo, pada jumpa persnya di Jakarta, Kamis. Ia mengatakan barang-barang yang masuk dari Cina itu antara lain mesin dan pesawat mekanik sekitar 116,5 juta dolar AS, besi baja 68,8 juta dolar AS, serta mesin dan peralatan listrik maupun bagian lainnya sekitar 67,2 juta dolar AS. Dengan nilai impor sebesar itu, Cina menjadi negara asal impor terbesar dengan kontribusi impor mencapai sekitar 14,94 persen, kemudian disusul Jepang dengan kontribusi impor sebesat 12,6 persen (489,2 juta dolar AS), dan Amerika Serikat 9,14 persen (354,8 juta dolar AS), serta Singapura 8,55 persen (322,2 juta dolar AS). Sedangkan impor dari Malaysia hanya mencapai 159,8 persen pada Januari 2007, namun kenaikannya cukup signifikan yaitu sebesar 61,41 persen dibandingkan Januari 2006 yang mencapai 99 juta dolar AS.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007