Batam (ANTARA News) - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo mengatakan sebanyak 8,07 persen dari sekitar dua ratus juta penduduk Indonesia buta huruf. "Itu memang memalukan, tapi itu datanya," kata Bambang saat menjadi pembicara rapat kerja nasional Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia di Batam, Jumat. Menurut Bambang dibanding pada saat ia baru menjabat menteri tahun 2004, persentasi buta aksara menurun hingga lebih dari dua persen. "Waktu itu mencapai 10,2 persen," katanya. Ia mengatakan, angka buta huruf paling tinggi terdapat di Provinsi Jawa Timur dengan persentase 30 persen dari total penduduknya. Provinsi kedua terbanyak buta aksara Jawa Tengah, sedangkan Jawa Barat menjadi provinsi ketiga tertinggi buta huruf. Menurut Bambang, persentase buta aksara Jawa Barat sebenarnya kecil. Hanya 10 persen dari total penduduk. "Tapi karena jumlah penduduknya besar, jadi banyak," katanya. Ia mengatakan provinsi lain yang tingkat buta aksaranya memperihatinkan adalah Bali, Nusa Tenggata Barat, Nusa Tenggara timur, sulawesi selatan, Kalimantan Barat dan Papua. Bambang menargetkan, pada akhir masa jabatannya 2009, persentase buta huruf menurun hingga mencapai lima persen. "Saya berkomitmen menurunkan angka buta aksara," katanya. Menurut Bambang, orang yang buta aksara memiliki tatapan mata kosong dan bodoh. "Lihat saja wajahnya, kosong karena bodoh," katanya. Ia mengatakan akibat merasa bodoh, masyarakat menjadi tidak percaya diri. Harga jual tenaga kerjanya pun menurun. Meski begitu, menurut Bambang, angka buta aksara di indonesia masih di bawah China, India dan Pakistan. "China mencapai 9,1 persen, India diatas 30 persen. Apalagi Pakistan, lebih besar lagi," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007