Jakarta (ANTARA News) - Produksi gas PT Pertamina EP Aset-2, anak usaha PT Pertamina EP, pada dua bulan pertama 2016 mencapai 449,22 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau melampaui target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan sebesar 446,58 MMSCFD.

Produksi gas tersebut berasal dari empat ladang migas di Sumatera Bagian Selatan, yaitu Field Prabumulih, Field Pendopo, Field Rimau, dan Field Adera, kata General Manager Pertamina EP Aset 2, Ekariza di Jakarta, Minggu.

Ekariza mengatakan produksi gas Aset 2 diproyeksikan memberi kontribusi sebesar 42,5 persen dari total target gas Pertamina EP tahun ini sebanyak 1.050,73 MMSCFD. Sementara proyeksi harga gas sepanjang tahun ini sebesar 5,8 dolar AS per juta british thermal unit (MMBTU).

Menurut Ekariza, pihaknya berupaya meningkatkan produksi gas untuk melewati target dalam RKAP dengan dua strategi. Pertama, menjaga keandalan fasilitas produksi gas, terutama keandalan operasi kompresor untuk menjaga penyaluran gas ke konsumen. Kedua, membangun kompresor untuk Struktur Musi Timur yang diharapkan dapat beroperasi pada medio April 2016.

"Target estimasi dari pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi yang semula sebesar 100 MMSCFD menjadi 150 MMSCFD," ujarnya.

Ekariza mengatakan produksi gas perseroan memang lebih tinggi dibandingkan produksi minyak. Hingga pertengahan Februari tahun ini, produksi minyak baru mencapai 17.042 barel per hari (BPH) atau masih di bawah target 18.283 BPH.

Pada tahun lalu, produksi minyak hanya 18.974 BPH atau 88 persen dari target 21.656 BPH. "Kalau produksi gas, alhamdullilah produksinya tahun lalu mencapai 97,1 persen atau 457,74 MMSCFD dari target 471,47 MMSCFD," katanya.

Ia mengungkapkan, pada 2015 produksi minyak di Asset 2 mengalami penurunan yang cukup tajam akibat kenaikan kadar air di struktur Niru Field Limau dan struktur Ogan Field Prabumulih.

Meski demikian, untuk produksi di Pendopo Field naik dibandingkan 2015 ditopang kegiatan pembukaan kembali sumur struktur Jirak dan optimasi produksi di Sopa.

Mengenai adanya gap antara angka produksi terhadap target yang ada disebabkan oleh kekurangandalan performa di kompresor Musi Barat dan Lembak.

"Namun dengan kerja keras tim Asset 2 Pendopo Field, hal ini dapat teratasi melalui inovasi perbaikan sistem penyaluran gas dari sumur ke kompresor dengan melakukan perbaikan jalur suction dan perbaikan BHU di Musi Barat," ujar Ekariza.

Gas yang diproduksi oleh Pertamina EP Aset 2 disalurkan untuk pemenuhan konsumsi energi di dalam negeri. Beberapa Konsumen di Wilayah Sumatera bagian Selatan dan Jawa antara lain PT Pupuk Sriwijaya, PT PLN Keramasan, PT Asrifita Prasarana, PT Multidaya Prima, PT Elnusa Prima Elektrika, dan PT Pura Daya Prima.

Pasokan Gas juga didisribusikan untuk PT Pertamina Refinery Unit III Plaju, jaringan gas kota Pertamina di Prabumulih, PT Perta Samtan Gas, dan PT Ogspiras Basya Pratama.

"Kami juga memasok gas untuk PGN (PT Perusahaan Gas Negara Tbk), PT Medco wilayah Serdang, Pengabuan, dan Ibul," katanya.

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016