Jerusalem (ANTARA News) - Israel pada hari Jumat menyatakan kecemasannya tentang kemungkinan penjualan serangkaian sistem senjata anti-tank yang canggih dari Rusia ke pihak Suriah di Damaskus, di tengah kekuatiran negara Yahudi itu tentang konflik masa depan dengan salah satu negara musuh terdekatnya. Senjata itu dilaporkan berupa roket-roket anti-tank paling canggih milik Rusia yang mampu menembus kendaraan lapis baja paling modern sekalipun, bahkan dapat menembus bunker-bunker, kata suratkabar Yediot Aharonot terbitan Israel, layaknya dikutip AFP. Mengacu referensi dari anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang menyebutnya sebagai AT-15, senjata anti-tank itu memiliki jangkauan tembak enam kilometer lebih jauh ketimbang jangkauan tembak tank-tank paling canggih, dan akan menimbulkan masalah serius bagi pasukan kaveleri besi Israel dalam kemungkinan konfliknya dengan Suriah. Israel cemas jika Rusia menjual sistem senjata itu kepada Suriah, karena roket-roket tersebut bisa jatuh ke tangan pejuang Hizbullah yang selama ini menjadi pasukan yang memerangi Israel pada musim panas tahun lalu, kata Yediot. Menanggapi hal itu, seorang pejabat senior Israel mengatakan bahwa pemerintahnya memantau secara cermat berbagai situasi dengan Suriah, dengan siapa Israel terlibat perang sejak tiga dasawarsa lalu, sementara itu para politikus menyatakan khawatir tentang kemungkinan pengiriman senjata-senjata Rusia itu. "Israel mengikuti secara cermat situasi di Suriah, dan peningkatan kapasitas militernya dibicarakan dalam pertemuan pemerintah baru-baru ini di mana kami membahas evaluasi dinas intelijen," kata pejabat itu menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007