Solo (ANTARA News) - Ada enam syarat yang harus dipenuhi untuk memimpin Partai Golkar ke depan, dan siapapun bisa memimpin partai berlambang pohon beringin ini asal bisa memenuhi syarat-syarat tersebut, kata Calon Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham.

"Ya keenam syarat untuk memimpin Partai Golkar ini saya semua mempunyai terkecuali dana," kata Idrus Marham dalam silahturahmi dengan pengurus Partai Golkar Tingkat Provinsi, dan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang digelar di Solo, Selasa.

Ia mengatakan Golkar harus segera melakukan penguatan magnet politik. Jika magnet itu ada maka rakyat akan berduyun-duyun memilih Golkar dan partai-partai lain akan mencari untuk diajak berkoalisi. Magnet politik itu akan muncul jika kepemimpinan yang kuat, dan itu akan tercermin pada sosok ketua umumnya.

Dikatakan syarat itu, adalah kepemimpinan yang kuat. Pada dirinya melekat kompetensi serta kemampuan yang riil. Selain itu juga memiliki kematangan ideologi dan konsepsi agar partai tidak diperjualbelikan demi kepentingan pribadi.

"Syarat kedua harus memiliki kemampuan konseptual dan punya basis akademik. Ini penting agar kalau ditanya wartawan ya ketua umumnya bisa menjawab sendiri, bukan timnya. Ciri masyarakat kita ini kan paternalistik. Figur ketua umum melekat pada citra partai. Kalau dalam debat di publik ketua umum tidak mampu menjawab, ketertarikan orang juga berkurang pada partainya," katanya.

Ia mengatakan syarat ketiga, lanjutnya, adalah memiliki jaringan sosial politik yang kuat, termasuk hubungan baik dengan partai dan hubungan kuat dengan rakyat. Syarat keempat adalah integritas, disusul syarat keempat adalah rekam jejak dari yang bersangkutan dalam karir politik maupun catatan hukumnya.

"Ya syarat terakhir memang pendanaan. Ini memang perlu, mau tidak mau. Memang yang terakhir ini merupakan sisi kurang pada diri saya. Namun saya berkeyakinan kemerosotan Golkar terjadi seiring maraknya politik uang. Di masa kepemimpinan Bang Akbar kita bisa kembali menang Pemilu tahun 2004 karena ada motivasi politik luar biasa. Namun setelah itu tidak ada kreativitas politik karena terjebak pragmatisme di dalam sehingga terus menurun. Karenanya bagi saya modal sosial politik lebih penting, bukan hanya uang," katanya.

Idrus Marham sebelum melakukan silahturahmi dengan para pengurus partai tersebut terlebih dahulu melakukan ziarah ke makam Presiden RI II Soeharto di Asatana Giri bangun Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016