Jakarta (ANTARA News) - PT PP Properti Tbk (PPRO), anak usaha PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero menargetkan pendapatan pada tahun 2016 sebesar Rp1,81 triliun, tumbuh 20 persen dibanding pendapatan tahun 2015 sebesar Rp1,51 triliun.

"Kami akan terus bekerja cerdas untuk mencapai pertumbuhan kinerja 20 persen di tahun 2016, serta merealisasikan rencana pengembangan mega proyek perusahaan," kata Direktur Utama PP Properti, Taufik Hidayat, dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Menurut Taufik, dengan proyeksi capaian positif di tahun 2016, perusahaan optimistis dapat membukukan laba bersih sekitar Rp360,39 miliar, melonjak dari realiasi laba bersih tahun 2015 sebesar Rp300,33 miliar.

Ia menjelaskan, sesungguhnya perkiraan pertumbuhan usaha PP Properti pada tahun 2016 tidak terlepas dari kinerja cemerlang yang dibukukan perusahaan pada tahun 2015.

"Dengan capaian positif di 2015, perusahaan optimistis menatap tahun 2016 dengan sejumlah proyek unggulan yang tengah dikerjakan sesuai dengan rencana," ujarnya.

Sejak mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia tahun 2015, PP Properti terus berbenah dan membentuk pondasi perusahaan yang solid, serta menetapkan tata kelola perusahaan yang baik, sehingga ke depan mampu menangkap peluang yang ada.

PP Properti konsisten untuk mengembangkan produk residensial vertikal (high-rise apartemen) dengan konsep-konsep pengembangan yang kuat.

Dalam dua tahun ke depan, PP Properti akan menambah 3 mall baru yang kini sedang dibangun terintegrasi dengan proyek residensial, di antaranya Mall di Grand Kamala Lagoon, Kalimalang-Bekasi, kawasan seluas 28,2 hektare, Mall Grand Sungkono Lagoon di Surabaya Barat dengan luas 3,5 hektare, dan Mall Grand Dharmahusada Lagoon, di Surabaya dengan luas 4,3 hektare.

Baru-baru ini, PP Properti juga mengakuisisi lahan baru seluas 1,5 hektare di Jakarta Timur, sebagai bagian dari luasan 3,5 hektare yang akan dituntaskan proses akuisisinya dalam waktu dekat.

Selain itu, perusahaan juga dalam proes akuisisi 20 hektare lahan di sekitar Bandung yang bekerjasama dengan pihak swasta, untuk menambah "landbank" PP Properti.

Pada penutupan perdagangan saham di BEI, Jumat (1/3), harga saham PP Properti dengan kode PPRO ini ditutup pada level Rp210 per lembar saham, sehingga ratio price earning ratio (PER) berada pada level 9,8 kali.

Level PER 9,8 kali tergolong rendah dibanding rata-rata PER saham sektor properti di tingkat 16 kali, mengindikasikan potensi penguatan harga saham PPRO masih terbuka mengingat perusahaan berhasil merealisasikan target-target sejak mencatatkan saham di BEI.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016