"Ya jangan demo lah dulu. Kalian mesti mendukung kebijakan kebijakan yang betul-betul punya dampak kedepannya akan mengurangi kesulitan-kesulitan ya kan," kata dia di Jakarta, Kamis.
Oesman mengatakan, kebijakan pemerintah diharapkan mempunyai dampak kedepan dan mengurangi ketergantungan.
Keberadaan GrabCar dan UberTaksi sempat mendapat penolakan dari para pengemudi taksi hingga bajaj konvesional. Pada Senin (14/3) lalu mereka menggelar demonstrasi di sepanjang Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Mereka menganggap layanan transportasi online ini merugikan keberadaan angkutan umum lainnya.
Kementerian Perhubungan telah melayangkan surat pada Kementerian Komunikasi dan Informatika agar aplikasi transportasi online diblokir, karena tidak mengantongi izin transportasi.
Sementara itu, demi mengakhiri polemik transportasi online ini, Kementerian Koperasi dan UKM akhirnya mengabulkan permintaan Perkumpulan Pengusaha Rental Indonesia (PRRI) yang meminta transportasi online berbadan hukum.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
