Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta kepada PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta agar lebih meningkatkan pengawasan dalam mengerjakan proyek pembangunan MRT di ibu kota.

"Saya bilang kepada direksi PT MRT Jakarta supaya lebih memperhatikan proses-proses pengerjaan MRT itu. Harus seperti mengurus bayi, diperhatikan baik-baik," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.

Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, sempat terjadi kesalahan dari pihak kontraktor asal Jepang saat mencetak bagian green box pada pengerjaan proyek tersebut.

"Sempat ada kesalahan dalam pembangunan infrastruktur MRT dari pihak kontraktor Jepang. Ada 57 green box salah cetak. Makanya, saya minta pengawasannya ditingkatkan," ujar Ahok.

Lebih lanjut, mantan Bupati Belitung Timur itu pun menuturkan sampai dengan saat ini, pengawasan yang dilakukan oleh pihak direksi PT MRT Jakarta masih kurang baik.

"Pengawasan dari pihak direksi masih sangat kurang. Terlalu banyak acara-acara seremonial yang dilakukan. Padahal seharusnya pengawasan itu lah yang ditingkatkan, sehingga pekerjaan bisa berjalan dengan baik," tutur Ahok.

Sementara itu, dia memperkirakan ada kemungkinan pengoperasian transportasi masal tersebut mundur dari jadwal yang telah ditentukan, yakni baru bisa dioperasikan pada 2019.

"Sebetulnya, proses pembangunan masih berjalan. Hanya saja, masih ada kendala yang harus dihadapi, yaitu soal pembebasan lahan. Kami targetkan pembangunan selesai 2018, tapi mungkin operasionalnya baru mulai 2019," ungkap Ahok.

Dia menambahkan pembebasan lahan tersebut sangat dibutuhkan untuk pembangunan MRT jenis layang (elevated) di kawasan Jalan Raya Fatmawati, Jakarta Selatan.

Pewarta: Cornea K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016