Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah belum memutuskan penurunan Bea Masuk (BM) beras impor sebanyak 200 ribu ton oleh Perum Bulog yang dilakukan melalui mekanisme penunjukan langsung perusahaan swasta. "Semua masih opsional. Masih terus dibahas. Tapi secara logika harga beras bisa turun kalau bea masuk impornya turun," kata Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan Bayu Krisnamurthi, di Jakarta, Selasa. Rencana itu, lanjut dia, tidak bertentangan dengan perjuangan Indonesia di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk melindungi produk pertanian dalam liberalisasi perdagangan. "Kan bisa suatu saat bea masuk itu dinaikkan kembali," ujarnya. Sebelumnya, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Surat No. B.29/MENKO/KESRA/II/2007 tertanggal 23 Februari 2007 meminta pada Menteri Keuangan untuk menurunkan bea masuk beras impor dari Rp 450 menjadi Rp 200 per kg. Direktur Bina Pasar dan Distribusi Departemen Perdagangan Gunaryo mengatakan penurunan BM impor beras kemungkinan dapat menurunkan harga beras seperti yang terjadi pada gula. "Kalau beras belum pernah ada penurunan bea masuk. Tapi sebelumnya penurunan bea masuk gula rafinasi pernah dilakukan dan harga langsung turun," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007