Kita sekarang ini tidak Jawa-sentris, yang dikerjakan infrastruktur selalu Jawa tidak, harus diberikan prioritas yang di luar Jawa, perbatasan."
Sanggau (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Jembatan Pak Kasih, Tayan, Sanggau, Kalbar, yang baru saja diresmikan merupakan bukti pemerintah tidak Jawa-sentris ketika membangun infrastruktur.

"Kita sekarang ini tidak Jawa-sentris, yang dikerjakan infrastruktur selalu Jawa tidak, harus diberikan prioritas yang di luar Jawa, perbatasan," kata Presiden Jokowi saat meresmikan Jembatan Pak Kasih Tayan di Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa.

Presiden mengatakan esok hari akan ke Entikong untuk memastikan proyek perluasan jalan terus berjalan dan berkembang.

Ia mencontohkan jika dulu saat 2014, jalan di wilayah perbatasan ukuran lebarnya hanya 5 m saat ini telah menjadi 20 m.

Presiden juga berjanji bahwa pembangunan jalan di sisi pinggir atau pembangunan jalan lintas paralel (pinggir garis batas) perbatasan di Pulau Kalimantan, yang berbatasan langsung dengan Serawak hingga Sabah, Malaysia sepanjang 1900 km akan selesai 2019.

"Kita sekarang ini tidak Jawa sentris, harus diberikan prioritas pada luar Jawa termasuk wilayah perbatasan," ucap Presiden.

Jalan lintas paralel perbatasan adalah jalan yang sejajar dengan garis perbatasan Indonesia-Malaysia.

Membentang dari ujung Barat hingga ujung Timur Pulau Kalimantan, melintasi 3 Provinsi yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Antusiasme masyarakat menyambut Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo sangat tinggi.

Ribuan warga memenuhi sisi kanan kiri jembatan bahkan sejak pertama helikopter yang ditumpangi Presiden mendarat di jembatan yang sementara waktu disulap menjadi helipad tersebut.

Sebagian berteriak saat Presiden melambaikan tangan ke arah mereka.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016