Semarang (ANTARA News) - Panen bawang merah yang dihasilkan petani di Jawa Tengah (Jateng) tahun 2006 meningkat cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya, bahkan tahun 2006 produksinya mencapai 368.997 ton dari luas panen 25.778 hektare. Kepala Sub Dinas Rencana Program Dinas Pertanian Tanaman Pangan (Dipertan) Jateng, Hari Tri Hermawan di Semarang, Rabu, mengatakan, produksi bawang merah itu meningkat dari tahun 2006 yang hanya 223.926 ton dari luas panen 25.651 hektare. Ia mengatakan, peningkatan produksi bawang merah karena membaiknya mutu intensifikasi tanaman yang dilakukan para petani di sentra produksi terutama di Brebes dan Tegal serta daerah pengembangan bawang merah seperti Kabupaten Demak. Kalangan petani di Kabupaten Demak banyak yang mengembangkan tanaman bawang merah karena lahannya cocok untuk tanaman jenis sayuran tersebut dan hasilnya lebih menguntungkan karena peluang pasarnya cukup baik. Peningkatan mutu intensifikasi itu termasuk pengolahan lahan, pemilihan bibit yang berkualitas, serta perawatan tanaman, termasuk pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) bawang merah supaya hasilnya dapat optimal, katanya. Serangan OPT pada tanaman bawang merah di Jateng secara umum cukup terkendali karena giatnya petani serta petugas pertanian dalam mengendalikan hama tanaman tersebut. Demikian pula produksi bawang putih di Jateng tahun 2006 juga naik mencapai 4.834 ton dari louas anen 467 hektare atau meningkat dibanding tahun 2005 yang hanya 2.007 ton dari luas panen 432 hektare. Meskipun tahun 2006 terdapat 16 hektare tanaman bawang merah di Jateng yang puso akibat kebanjiran yaitu di Kabupaten Brebes dan Tegal yang merupakan daerah potensial komoditas sayuran tersebut, hasilnya masih tetap meningkat, katanya. Harga bawang merah di Jateng selama tahun 2006 rata-rata mencapai Rp6.203,66 kilogram atau naik dibanding tahun 2005 rata-rata hanya Rp5.973,94 kilogram, katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007