New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global kembali ke garis depan menjelang laporan persediaan minyak Amerika Serikat.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, kehilangan 1,11 dolar AS menjadi berakhir di 38,28 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan Eropa, minyak Brent North Sea untuk pengiriman Mei, turun 1,13 dolar AS menjadi menetap di 39,14dolar AS per barel di perdagangan London.

Kerugian terjadi menjelang laporan persediaan minyak Amerika pada Rabu, yang banyak analis percaya akan menunjukkan penambahan lagi dalam pasokan.

Para analis juga mengutip meningkatnya keraguan tentang kesepakatan potensial produsen-produsen minyak utama untuk membatasi produksi, dengan pertanyaan-pertanyaan itu ditegaskan oleh kesepakatan pada Selasa antara Arab Saudi dan Kuwait untuk melanjutkan kembali produksi minyak di lapangan lepas pantai Khafji.

Produksi di Khafji, yang menghasilkan lebih dari 300.000 barel per hari dan dioperasikan secara bersama oleh kedua negara, dihentikan pada Oktober 2014. Riyadh mengutip isu lingkungan untuk penutupan tersebut. Tapi kedua belah pihak berencana untuk meningkatkan produksi "secara bertahap," kata Pejabat Menteri Perminyakan Kuwait Anas al-Saleh.

Namun, para analis mempertanyakan bagaimana kesepakatan Khafji selaras dengan janji oleh Arab Saudi dan Kuwait untuk mematuhi perjanjian potensial produsen-produsen utama untuk membatasi produksi. Produsen-produsen utama menetapkan untuk bersidang di Qatar pada April.

"Pembekuan boleh jadi diuji" oleh Khafji, kata Tim Evans, analis di Citi Futures. "Tanpa beberapa klarifikasi yang menyatakan bahwa keseluruhan produksi tidak akan meningkat, sekalipun ide pembekuan mungkin tidak bertahan," kata Evans.

Gary Cunningham, manajer riset pasar di Tradition Energy, mengatakan bahkan jika kesepakatan antara produsen-produsen besar diberlakukan dan dihormati, "Anda masih akan memiliki kelebihan yang cukup."

Harga minyak menguat sedikit menyusul pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen yang mengisyaratkan pendekatan hati-hati untuk kenaikan suku bunga AS lebih lanjut, menekan dolar. Dolar yang lebih lemah mendukung harga minyak, tetapi analis mengatakan dampak itu tidak cukup untuk mengimbangi kekhawatiran tentang kelebihan pasokan di pasar minyak. Demikian laporan AFP.

(A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016