Kami mengajak seluruh umat Islam di daerah ini, setelah shalat magrib untuk membaca Alquran...
Bengkalis (ANTARA News) - Guna menggairahkan magrib mengaji di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Pemkab setempat akan menyiapkan Peraturan Bupati tentang Magrib Mengaji.

"Kami mengajak seluruh umat Islam di daerah ini, setelah shalat magrib untuk membaca Alquran, untuk menguatkan imbauan ini, kami punya keinginan untuk menyiapkan peraturan bupati (Perbup) tentang maghrib mengaji," kata Wakil Bupati Bengkalis, Muhammad di Bengkalis, Rabu.

Ia mengajak warga di daerah itu untuk selalu konsisten menggairahkan budaya maghrib mengaji, bukan maghrib menonton televisi. Mengingat, selama ini ada kecenderungan umat lebih cenderung menonton sinetron di setiap magribnya.

Menurut Muhammad, banyak manfaat tradisi maghrib mengaji, antara lain terjalinnya komunikasi antara anak dan orang tua, sehingga dapat berbagi ilmu agama, seperti akhlaq dan budi pekerti.

"Hal terpenting dalam membiasakan tradisi maghrib mengaji, yaitu dapat menghindari diri dari kegiatan-kegiatan seperti penyimpangan perilaku, penggunaan obat-obat terlarang, kenakalan remaja dan pengaruh lingkungan lainnya," katanya.

Disamping itu, terkait dengan perhelatan MTQ tingkat Desa yang saat ini banyak dilaksanakan di desa- desa, Muhammad mengatakan hal itu merupakan bentuk pembangunan bidang agama yang kuat.

Wabup menegaskan pelaksanaan MTQ tingkat Desa sebagai salah satu bagian dari upaya untuk memelihara kesucian Alquran dan mengembangkan syiar Islam.

Untuk itu, melalui pelaksanaan MTQ, Muhammad mengajak umat Islam untuk berlomba-lomba mempelajari, menghayati dan mengamalkan isi kandungan Alquran, sehingga menjadikan kebiasaan gemar membaca Aalquran sebagai budaya dan salah satu kebutuhan.

"Karena sebagaimana ayat pertama yang diturunkan, membaca Alquran adalah pintu utama yang akan mengantarkan setiap umat Islam ke pintu pengetahuan, pemahaman dan pengalaman nilai-nilai dan ajaran yang terkandung dalam Alquran dengan baik dan benar," ujarnya.

Pewarta: Abdul Razak & Siti Zubaidah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016