... ini akan diproyeksikan ke seluruh Indonesia...
Malang, Jawa Timur (ANTARA News) - Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Mulyono, berharap alih komando Batalion Artileri Medan 1/Roket bisa menjadikan TNI AD lebih efesien dan fleksibel ketika menjalankan tugasnya membela negara.

"Alih komando ini bisa membuat TNI AD lebih fleksibel. Modernisasi sistem persenjataan juga perlu, karena roket Astros II yang ada di Yonarmed 1/Roket bisa dengan mudah dimobilisasi," kata Mulyono, di sela alih komando pengendalian Batalion Artileri Medan 1/Roket. 

Batalion Artileri Medan 1/Roket sebelumnya berada di bawah Kodam V/Brawijaya kemudian dialihkomandokan ke Divisi Infanteri 2 Kostrad Singosari. Upacara alih komando itu di Lapangan Rampal Malang, Rabu.

Sementara itu, Batalion Artileri Medan 8/105 yang berada di Jember, dialihkomando di bawah Kodam V/Brawijaya dari Divisi 2 Kostrad.

Lebih lanjut, dia mengatakan, ketersediaan pangkalan udara dan pelabuhan sebagai sarana transportasi menjadi syarat mutlak pengerahan satuan roket. "Satuan roket ini akan diproyeksikan ke seluruh Indonesia," kata Mulyono.

Batalion Artileri Medan 1/Roket berintikan kekuatan pada roket darat-ke-darat Astros II buatan Avibras, Brazil, yang memiliki spesifikasi canggih dalam mendukung pertahanan dengan multilauncher dan multikaliber yang dapat menjangkau sasaran hingga jarak 300 kilometer. Hampir sejarak Jakarta-Cirebon. 

Selain itu, roket Astros dengan kendaraan pengangkut truk khusus berkonfigurasi penggerak 6 x 6 dan 4 x 4, juga mampu digunakan dalam berbagai medan tempur serta dapat diangkut oleh pesawat udara, sehingga memudahkan mobilitas roket Astros II ke wilayah yang membutuhkan.

Roket Astros juga dilengkapi teknologi Trajectography Radar serta Fire Control Unit (AC-UCF), sehingga mampu mengoreksi titik jatuhnya amunisi pada jarak jauh.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016