Hati terasa tenang dan berasa makin optimis. Mudah-mudahan hasilnya nanti memuaskan,"
Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Ratusan pelajar SMAN 2 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menggelar zikir dan doa bersama menjelang pelaksanaan ujian nasional yang digelar pada 4-12 April 2016.

"Hati terasa tenang dan berasa makin optimis. Mudah-mudahan hasilnya nanti memuaskan," kata Ratna, siswi SMAN 2 Sampit, Rabu.

SMAN 2 Sampit menggelar zikir dan doa bersama di Mushala Al Muttaqin di lingkungan sekolah mereka. Acara dimulai dengan Shalat Ashar berjamaah, dilanjutkan dengan zikir dan doa bersama dipimpin ustaz Hamzah. Para siswa tampak khusyuk dan banyak yang terlihat terharu mengikuti acara tersebut.

Zikir dan doa bersama ini sebagai wujud keyakinan bahwa setiap usaha harus dibarengi dengan doa. Meski berbagai persiapan teknis sudah dilaksanakan, doa kepada Tuhan tidak boleh dilupakan, apalagi ini bisa memberi motivasi tersendiri bagi siswa.

"Selain jam belajar tambahan di sekolah, saya juga belajar di rumah, biasanya setelah salat Subuh. Bagi saya mata pelajaran yang cukup sulit itu Kimia dan Fisika, tapi saya tetap semangat. Tetap yakin bisa lulus dengan hasil memuaskan," kata siswi jurusan Ilmu Pengetahuan Alam ini.

Tahun ini merupakan pertama kalinya bagi SMAN 2 Sampit menggelar ujian nasional berbasis komputer atau "computer base test" (CBT). Persiapan pun tidak hanya dilakukan siswa, tetapi juga oleh pihak sekolah agar ujian nasional berbasis komputer yang perdana ini berjalan lancar.

Kepala SMAN 2 Sampit, Kodarahim mengatakan, pihak sekolah sudah menjalankan berbagai program untuk membantu kesiapan siswa menghadapi ujian nasional. Simulasi juga dilakukan agar siswa terbiasa dan tidak kebingungan lagi saat menjalani ujian nasional berbasis komputer.

"Mudah-mudahan anak-anak kami ini sudah siap mental dan selalu sehat wal afiat. Kami berharap mereka lulus semua dengan nilai yang baik seperti tahun sebelumnya," harap Kodarahim.

Ada 274 siswa sekolah ini yang akan mengikuti ujian nasional berbasis komputer. Pihak sekolah sudah beberapa kali menggelar simulasi sekaligus menguji kesiapan peralatan yang akan digunakan saat ujian nasional nanti.

Meski persiapan matang, namun Kodarahim mengaku masih khawatir dengan kondisi pasokan listrik dari PLN yang hingga kini belum normal dan masih sering terjadi pemadaman listrik secara bergilir.

Dia berharap PLN bisa mencari solusi agar tidak terjadi pemadaman listrik sehingga persiapan dan pelaksanaan ujian nasional tidak terganggu.

Pewarta: Norjani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016