Mataram (ANTARA News) - Sebanyak 16.808 pelajar di Nusa Tenggara Barat siap menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mulai 4 April 2016 karena sekolah/madrasah mereka sudah memenuhi persyaratan dari sisi infrastruktur teknologi informasi dan lulus uji coba.

"Tujuh hari sebelum (H-7) pelaksanaan ujian, semua persiapan di seluruh sekolah itu sudah selesai," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Nusa Tenggara Barat (NTB), H Rosyadi Sayuti, di Mataram, Rabu.

Ia menyebutkan, sebanyak 16.808 pelajar peserta UNBK itu tersebar di 18 SMA negeri sebanyak 4.018 siswa, 35 SMK negeri 7.991 siswa dan tujuh madrasah aliyah negeri yang berada di bawah naungan Kementerian Agama dengan jumlah siswa 1.309 orang.

Sementara peserta UNBK jenjang pendidikan dasar sebanyak 3.490 siswa, dengan rincian SMP 2.854 yang tersebar di 16 sekolah dan 636 siswa di madrasah tsanawiyah (Mts).

Rosyadi mengatakan setiap sekolah penyelenggara rata-rata menyiapkan perangkat komputer sebanyak 36 unit untuk satu kelas rombongan peserta ujian, sehingga pelaksanaan ujian dilakukan secara bergantian.

Satu ruang ujian diawasi oleh dua orang guru yang berasal dari sekolah lain dibantu satu petugas yang menjadi operator komputer.

"Pengawasan silang penuh tersebut dilakukan untuk mencegah tindak kecurangan yang bisa terjadi," ujarnya.

Menurut Rosyadi, dengan UNBK kemungkinan siswa bekerja sama atau main curang hampir tidak ada karena soal sudah diacak oleh sistem komputerisasi.

Selain itu, biaya juga lebih efisien dibandingkan UN pola lama karena tidak perlu dana membeli kertas soal dan lembar jawaban serta uang untuk mengoreksi hasil ujian siswa.

Dari sisi waktu juga menjadi lebih singkat karena hasil ujian bisa langsung dilihat. Makanya pemerintah menargetkan seluruh sekolah negeri di seluruh Indonesia melaksanakan UNBK mulai 2019.

"Kalau NTB, kami targetkan pada 2018 seluruh sekolah negeri di ibu kota kabupaten/kota sudah melaksanakan UNBK," kata Rosyadi.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dikpora Kabupaten Dompu, Nuril Furkan, menyebutkan ada lima sekolah di daerahnya yang siap menggelar UNBK karena sudah berhasil melakukan uji coba.

Lima sekolah yang ditunjuk melaksanakan UNBK adalah SMA Negeri 1 Dompu dan SMK Negeri 1 Dompu. Untuk jenjang SMP, yakni SMP Negeri 1, SMP Negeri 4 dan SMP Negeri 6 Dompu.

Dari tiga SMP, kata dia, hanya SMP Negeri 1 yang akan menggelar UNBK sendiri karena memiliki perangkat komputer dilengkapi teknologi berbasis internet.

Sementara, untuk SMP 4 dan SMP 6, akan melakukan sistem "joint school" dengan SMK Negeri 1 Dompu yang memiliki perlengkapan komputer beserta servernya, sehingga bisa digunakan dalam dua ruangan.

Selain adanya kesiapan dua sekolah jenjang SMP tersebut, pelaksanaan UNBK dengan sistem "joint school" juga karena ada jadwal pelaksanaan ujian yang berbeda.

"Lima sekolah ini tidak menggunakan lembar jawaban kerja karena sudah siap. Namun, seluruh sekolah yang belum siap, tetap menggunakan media kertas untuk mengerjakan soal ujian," ucapnya.

Ujian nasional berbasis komputer disebut juga "computer based test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Sistem ini mulai diterapkan pada 2015, namun pada sekolah tertentu yang siap dari sisi perangkat komputer dan teknologi informasi.

Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau yang selama ini sudah berjalan.

Pewarta: Awaludin
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016