Kandahar/Kabul (ANTARA News) - Tentara Afghan menangkap komandan utama Taliban, yang mencoba lolos dari pemburuan dengan menyamar sebagai wanita memakai busana tertutup rapat burqa, kata persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO hari Rabu. Tentara di pos pemeriksaan propinsi Kandahar, Afganistan selatan, Selasa "melihat keanehan" ketika pejuang itu mencoba melewati mereka bersembunyi di balik pakaian itu, yang memunyai kisi-kisi di bagian wajahnya, katanya dalam pernyataan yang dikutip media transnasional. Laki-laki itu, dikenali sebagai Mullah Mahmood, adalah "komandan pejuang dan perantara serangan jibaku" untuk propinsi Kandahar. Ia mencoba lari dari daerah Panjwayi, 35 kilometer barat kota Kandahar. Daerah itu merupakan tempat pertempuran besar antara Taliban dan Pasukan Bantuan Keamanan Antarbangsa (ISAF) pimpinan NATO pada September. Pemerintah teguh pada norma Islam Taliban 1996-2001 membuat wanita memakai burqa atau dihukum di muka umum. Pakaian itu berbentuk seperti tenda selubung dan masih dipakai sebagian besar wanita Afgan di pedesaan. Dengan pasukan antarbangsa di bawah tekanan sesudah balatentara Amerika Serikat dituduh membunuh sekitar 20 penduduk ahir pekan lalu, ISAF menyatakan penggunaan burqa untuk meloloskan diri menunjukkan Taliban ingin membahayakan keselamatan umum. Pasukan NATO dan Afghanistan hari Selasa melancarkan serangan gabungan terbesar mereka untuk menegakkan keamanan di propinsi Helmand, yang dilanda serangan gerilyawan Taliban. Gerakan itu dimulai pukul 05.00 waktu setempat (07.30 WIB) dan pada puncaknya akan melibatkan lebih dari 4.500 tentara NATO dan hampir 1.000 tentara Afganistan, kata komandan ISAF dalam pernyataan. Gerilyawan Taliban merebut kota penting Musa Qala di propinsi Helmand sebulan lalu, mengahiri gencatan senjata bermasalah, tapi jurubicara NATO menyatakan Operasi Achilles itu tidak secara khusus bertujuan merebut kembali kota tersebut. NATO memiliki 33.000 tentara di negara tersbeut, termasuk anggota pendukung. Gerakan terbuka itu bertujuan sebagian besar untuk memungkinkan perbaikan dan perluasan sarana bendungan pembangkit listrik tenaga air Kajaki. Lebih dari 4.000 orang tewas dalam pertempuran tahun lalu, yang paling berdarah sejak pasukan pimpinan Amerika Serikat menggulingkan Taliban tahun 2001. NATO, Amerika Serikat dan Taliban memperingatkan akan ada serangan berdarah musim semi sesudah salju mencair, dengan kedua pihak berikrar akan mengambil prakarsa itu.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007