Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Bulgaria telah menyetujui pembelian 19 pesawat tempur, sesuatu yang selama ini ditunda-tunda, yang diyakini akan meningkatkan kinerja angkatan udaranya. 




Menteri Pertahanan Bulgaria, Nikolay Nenchev, di Sofia, Rabu kemarin (30/3), seturut Reuters, menyatakan, “Kami ingin membeli satu skuadron lengkap, antara 12-19 pesawat tempur.”




Bulgaria telah menjadi anggota baru NATO dan juga Uni Eropa, telah berketetapan mengganti armada MiG-29 Fulcrum lama mereka dengan yang baru, sekaligus mengurangi ketergantungan mereka dengan sistem pertahanan-persenjataan Rusia. 




Bulgaria juga telah menandatangani kesepakatan dengan Polandia tentang perawatan dan berharap memiliki 12 pesawat tempur baru yang dalam status operasional penuh dalam beberapa bulan ini.




Keputusan final tentang pembelian armada pesawat tempur baru ini telah ditunggu sejak bertahun-tahun lalu.




Persetujuan ini juga menandai peningkatan kecocokan sistem pertahanan dan standar pertahananan mereka sesuai dengan keperluan NATO padahal selama ini mereka "tergantung" pada pesawat tempur buatan Rusia. 




Dengan begitu, Bulgaria akan membuka tender pengadaan pesawat tempur itu setelah Parlemen Bulgaria memberi persetujuan akhir mereka. Diperkirakan nilai kontrak pembelian itu antara 464-522 juta dolar Amerika Serikat, dengan opsi membeli pesawat tempur baru sama sekali atau bekas. 




Pilihan yang masuk dalam pertimbangan serius mereka adalah JAS39 Gripen dari Saab, Swedia, Eurofighter Typhoon, atau F-16 Fighting Falcon.


Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016