Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa isu puncak badai yang melanda Jawa bagian Selatan sama sekali tidak benar.

"Peluang kejadian badai tropis (siklon tropis) di perairan sebelah selatan Indonesia untuk bulan Maret adalah 28 persen. Untuk kondisi saat ini, baik citra satelit maupun analisa model cuaca numerik tidak menunjukkan adanya aktivitas badai tropis baik di wilayah selatan Jawa maupun di wilayah manapun di Indonesia dan dalam tiga hari ke depan tidak ada aktivitas badai tropis di wilayah Indonesia," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus S. Swarinoto, dalam siaran persnya, Kamis.

Yunus mengatakan, citra satelit Himawari pukul 08.10 WIB tanggal 30 Maret 2016 memang menunjukkan adanya awan hujan yang cukup signifikan di wilayah Laut Jawa, Jawa dan perairan selatan Jawa. 

"Di wilayah tersebut teridentifikasi belokan angin yang cukup tajam, sehingga terjadi perlambatan kecepatan angin yang menyebabkan pertumbuhan awan-awan tersebut. Citra satelit Himawari, lanjutnya,tidak dapat digunakan untuk memprediksi cuaca ekstrem beberapa hari ke depan," ujarnya.

Menurut Yunus, pembentukan awan-awan hujan di wilayah Jawa terutama bagian Barat diperkirakan masih akan berlangsung hingga hari Sabtu, 2 April 2016. Sedangkan untuk esok hari (1 April 2016), wilayah Indonesia yang diperkirakan mengalami hujan lebat adalah Banten bagian Selatan, Jawa Barat bagian Selatan, Jawa tengah bagian Selatan, Yogyakarta bagian Selatan, Jawa Timur bagian Selatan dan Papua bagian Utara.

"Dengan masih tingginya potensi curah hujan di sebagian besar Jawa, masyarakat dihimbau tetap waspada dan siaga terutama di daerah pantai selatan dan dataran tinggi / pegunungan untuk mengantisipasi kejadian angin kencang, banjir bandang, lahar dingin dan tanah longsor," kata Yunus.

Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016