Cara-cara semacam itu tidak dikenal dalam Islam serta bertentangan dengan hukum internasional
Jakarta (ANTARA News) - International Conference of Islamic Scholar (ICIS) yang berkedudukan di Jakarta menolak keras cara kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan yang menyandera 10 warga negara Indonesia (WNI) dengan memaksa sejumlah uang tebusan dan mendesak kelompok ini membebaskan kesepuluh sandera dari Indonesia itu.

"Cara-cara semacam itu tidak dikenal dalam Islam serta bertentangan dengan hukum internasional," kata Sekjen ICIS K.H. A. Hasyim Muzadi kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Sekjen ICIS mengemukakan keterangan ini setelah 10 awak kapal pandu Brahma 12 dan muatan batubara milik perusahaan tambang dari Banjarmasin Kalimantan Selatan disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina sejak 26 Maret 2016.

Abu Sayyaf dan kawan-kawan meminta tebusan 50 juta peso (sekitar Rp14,3 miliar) untuk pembebasan kesepuluh sandera Indonesia yang kemudian disembunyikan di pedalaman Pulau Sulu.

Hasyim menegaskan, ICIS menuntut para sandera warga Indonesia itu segera dibebaskan tanpa syarat apa pun.

Hasyim juga mengimbau Nur Misuari yang menjadi pemimpin sangat berpengaruh masyarakat Moro di Filipina Selatan untuk menggunakan pengaruhnya dengan meminta Abu Sayyaf segera membebaskan para sandera.

Pembebasan para sandera sangat penting mengingat hubungan diplomatik yang telah berjalan baik antara ICIS dan Nur Misuari yang telah membuahkan jembatan peredaan ketegangan kelompok Misuari dengan Pemerintah Filipina pada tahun-tahun silam.

Sekjen ICIS yang juga tokoh Nahdlatul Ulama dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu mengharapkan Nur Misuari memahami posisi netral ICIS dalam pergaulan umat Islam dunia dan dunia pada umumnya.

Berkat posisi netral itu pula, menurut dia, tokoh Taliban di Afganistan bersedia membebaskan para wartawan Korea Selatan yang disandera di Afganistan beberapa tahun lalu, atas permintaan ICIS.

Selain itu, Pemerintah Iran pada era Mahmoud Ahmadinnejad bersedia memberikan pengampunan kepada WNI awak kapal berbendera Amerika yang masuk ke wilayah Iran dan ditangkap oleh Iran.

"Saya yakin imbauan ini akan dipertimbangkan oleh Saudara Nur Misuari, demi hubungan baik dan persaudaraan muslimin ASEAN", ujar Hasyim.

Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016