Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengaku khawatir seperti layaknya para orangtua lainnya ketika anak sulungnya, Mutiara Annisa, mengikuti Ujian Nasional yang akan dimulai Senin (4/4).

"Sebagai orangtua, seperti halnya ibu dan bapak, kami juga turut merasakan apa yang dirasakan anak-anak kita. Ada pengharapan mendapat hasil terbaik, tetapi juga mungkin terbersit kekhawatiran," ujar Mendikbud di Jakarta, Minggu.

Dalam pesan yang disampaikan oleh Mendikbud kepada para orang tua tersebut, Anies mengajak para orangtua suasana yang tenang, suasana belajar di rumah. Suasana yang nyaman untuk anak-anak.

"Saya berharap, kita sebagai orangtua menghindari hal-hal yang bisa menggangu ketenangan persiapan anak dalam menghadapi UN."

Kepada peserta UN, Anies berpesan agar jangan tegang menghadapi UN yang kini tidak lagi menentukan kelulusan. Tak perlu khawatir berlebihan dalam menjalani UN, namun manfaatkan tantangan ini secara sungguh-sungguh sebagai kesempatan bercermin tentang apa sudah diraih dan yang perlu dilakukan kedepan.

"Jangan terlalu memaksa diri untuk belajar. Harus istirahat yang cukup. Malam menjelang UN jangan belajar semalaman. Justru harus tidur cukup. Usahakan tidur malam selama delapan jam. Pastikan asupan makanan sehat dan bergizi. Jangan lakukan hal yang sebelumnya tidak biasanya kita lakukan. Ini untuk menghindari terjadinya hal-hal baru yang berisiko mengganggu persiapan," imbuh dia.

Anies juga berpesan kepada peserta UN untuk mempersiapkan semua kebutuhan yang harus dibawa ke sekolah saat UN. Perhatikan dan persiapkan dengan detail sehari sebelum UN, mulai dari baju seragam hingga pensil, penghapus dan rautan. Pastikan berangkat awal dari rumah, agar tidak terburu-buru di jalan dan bisa sampai di lokasi UN dengan tenang dan tepat waktu.

"Saat menjalani UN, diawali berdoa, saya berharap anak-anakku semua tetap percaya pada diri sendiri. Saya mengingatkan kepada semua untuk tidak melakukan cara-cara yang tidak terpuji sewaktu UN, seperti menyontek atau percaya pada mereka yang menawarkan jawaban," imbuh dia.

Dia juga mengajak para siswa yang ikut UN untuk menegakkan integritas serta berhenti berbuat dan membiarkan curang.

" Mari kita tetapkan hati kita bahwa mereka yang berusaha mengotori proses pendidikan ini adalah pengkhianat bangsa. Kecurangan itu adalah menghianati jutaan siswa lain yang belajar dengan serius, ratusan ribu guru membimbing siswa belajar dan bekerja dalam sunyi menyiapkan penyelenggaraan UN," jelas dia.

Mendikbud berharap dari dunia pendidikan yang bersih, maka dapat membangun bangsa jauh ke depan. Juga bisa menunjukkan komitmen untuk percaya diri dan tak ragu untuk bercermin serta terus bergerak maju kedepan.

Pewarta: Indriani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016