Paris/Berlin (ANTARA News) - Air France membolehkan para perempuan awak kabin dan pilot pesawatnya untuk menghindari terbang ke Teheran setelah sejumlah staf menyatakan tidak ingin mengenakan kerudung penutup kepala ketika berada di Iran.

Air France, bagian dari grup Inggris-Belanda Air France-KLM, tengah bersiap memulai lagi penerbangan ke Teheran mulai 17 April nanti setelah delapan tahun dibekukan karena sanksi.

Setelah rapat antara manajemen Air France dan serikat pekerja, Senin waktu setempat, maskapai Prancis itu menyatakan akan menawari staf perempuannya pilihan untuk tidak ikut penerbangan ke Iran.

Iran mewajibkan wanita menutupi rambutnya selama berada di tempat umum. Serikat pekerja khawatir Air France akan mengharuskan para awak perempuannya mengenakan kerudung selagi meninggalkan pesawat.

Langkah Air France ini diikuti oleh maskapai Inggris British Airways, sebaliknya maskapai Jerman Lufthansa akan mengikuti ketentuan yang berlaku di Iran, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016