Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup menguat tipis sebesar 7,89 poin di tengah penantian data ekonomi domestik pada pekan ini.

IHSG BEI ditutup naik 7,89 poin atau 0,16 persen menjadi 4.858,07, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 4,28 poin (0,50 persen) menjadi 847,24.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa penguatan indeks BEI cenderung terbatas menyusul aksi pelaku pasar saham yang wait and see terhadap data perekonomian domestik.

"Kondisi itu menjadi salah satu faktor yang membuat IHSG masih berada dalam fase konsolidasi sehingga cenderung terbatas, diharapkan rilis data ekonomi yang diumumkan pada pekan ini dapat mendorong indeks BEI lebih tinggi," katanya.

Sedianya Bank Indonesia akan merilis data survei konsumen Maret 2016 pada Selasa ini dan Cadangan Devisa pada Kamis (7/4) nanti.

Ia menambahkan bahwa pelaku pasar asing yang kembali melakukan aksi beli menambah kekuatan bagi IHSG BEI untuk tetap berada di area positif. Data perdagangan BEI mencatat, investor asing membukukan beli bersih sebesar Rp362,75 miliar pada Selasa (5/4).

Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan bahwa sebagian pelaku pasar tetap melakukan aksi beli saham secara selektif terhadap saham-saham berkapitalisasi besar meski bursa regional cenderung bergerak negatif.

"Secara teknikal, indeks BEI berpotensi untuk menuju level batas berikutnya ke posisi 4.925 poin," katanya.

Sepanjang hari ini transaksi tercatat mencapai frekuensi 270.543 kali jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,12 miliar lembar senilai Rp4,99 triliun. Terdapat 119 saham mengalami kenaikan, sebanyak 157 saham turun, dan 116 saham tidak bergerak.

Dari bursa regional, indeks Hang Seng melemah 321,92 poin (1,57 persen) ke level 20.177,00, indeks Nikkei turun 390,45 poin (2,42 persen) ke level 15.732,82, dan Straits Times melemah 34,43 poin (1,21 persen) ke posisi 2.800,92.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016