New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap yen Jepang, jatuh ke tingkat terendah dalam 17-bulan terakhir di New York pada Kamis (Jumat pagi WIB), menyusul rilis risalah pertemuan terbaru Federal Reserve.

Menurut risalah dari pertemuan kebijakan moneter The Fed pada Maret yang dirilis Rabu, "banyak peserta mengungkapkan pandangan bahwa situasi ekonomi dan keuangan global masih menimbulkan risiko-risiko penurunan cukup besar."

Risalah mengatakan bahwa para pembuat kebijakan mengisyaratkan pada pertemuan itu, mereka mengharapkan bank sentral menaikkan suku bunga sebanyak dua kali tahun ini, tapi waktu kenaikannya masih belum pasti.

Sejumlah besar anggota Fed menekankan bahwa bank harus berjalan hati-hati dalam menaikkan suku bunga.

"Banyak peserta menunjukkan bahwa risiko-risiko global meningkat dan kemampuan asimetris kebijakan moneter untuk menanggapi mereka dijamin hati-hati," risalah menyatakan.

Pernyataan-pernyataan "dovish" para pejabat bank sentral mendorong dolar ke level terendah 17-bulan di 107,67 terhadap yen pada Kamis.

Greenback tergelincir hampir 1,5 persen terhadap yen selama sesi, persentase penurunan harian terbesar dalam dua bulan terakhir.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,1379 dolar dari 1,1405 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4061 dolar dari 1,4123 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7505 dolar dari 0,7592 dolar.

Dolar AS dibeli 108,27 yen Jepang, lebih rendah dari 109,60 yen pada sesi sebelumnya. Dolar merosot menjadi 0,9555 franc Swiss dari 0,9559 franc Swiss, dan beringsut naik ke 1,3151 dolar Kanada dari 1,3112 dolar Kanada.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016