Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aliran dana investor asing di sepanjang pekan lalu atau periode 4-8 April 2016 membukukan beli bersih di pasar modal Indonesia senilai Rp1,29 triliun.

"Sejalan dengan aksi beli investor asing, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sepanjang periode itu (4-8 April 2016) mengalami kenaikan 0,07 persen ke posisi 4.846,70 jika dibandingkan penutupan di pekan sebelumnya yang berada di level 4.843,18," papar Kepala Komunikasi Perusahaan BEI DWI Shara Soekarno dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Dengan demikian lanjut dia, secara tahunan, aliran dana investor asing di pasar saham Indonesia membukukan beli bersih atau "foreign net buy" dengan nilai Rp5,40 triliun.

Ia menambahkan bahwa meningkatnya IHSG serta aliran dana investor asing yang masuk mendorong nilai kapitalisasi pasar BEI di sepanjang pekan ini meningkat menjadi Rp5.145 triliun dari Rp5.141 triliun dari pekan sebelumnya.

Ia juga menyampaikan bahwa rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia periode itu mengalami penurunan sekitar 18,84 persen menjadi Rp5,05 triliun dari Rp6,23 triliun di akhir pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian juga turun 31,91persn, sedangkan rata-rata frekuensi harian naik 7,62 persen.

Pada periode sama, BEI juga mencatatkan satu surat utang korporasi yakni Obligasi Berkelanjutan II Federal International Finance Tahap III Tahun 2016 dengan nilai emisi Rp3,37 triliun.

Dengan demikian, total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat di sepanjang tahun 2016 ini adalah 10 Emisi dari 9 Emiten senilai Rp17,14 triliun.

Secara terpisaha, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan bahwa kekhawatiran akan pemulihan ekonomi global yang berjalan lambat membuat pelaku pasar khawatir sehingga lebih banyak menahan diri dalam bertransaksi saham.

"Laju IHSG hanya naik tipis di sepanjang pekan kemarin (4--8 April) dikarenakan masih minimnya katalis positif baru sehingga membuat pelaku pasar saham cenderung menahan transaksi beli dan mengambil posisi wait and see," ujarnya.

Ia memproyeksikan bahwa pada perdagangan pekan depan, IHSG diperkirakan akan berada pada rentang 4.835-4.927 poin dengan potensi menguat dengan asumsi data-data ekonomi domestik yang sedianya akan dirilis mencatatkan pertumbuhan.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016