Jakarta (ANTARA News) - Borneo Orangutan Survival Foundation atau Yayasan BOS dan BKSDA Kalimantan Tengah kembali melepasliarkan 12 orangutan dari Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, menyambut Hari Bumi Internasional yang jatuh pada 22 April 2016.

Manajer Program Nyaru Menteng Denny Kurniawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan pihaknya berusaha keras untuk setiap tahun melepasliarkan orangutan kembali ke habitat alami mereka.

"Kebakaran hebat yang luas tahun lalu (2015) memaksa kami menerima kembali beberapa orangutan untuk direhabilitasi sampai beberapa tahun ke depan. Kami semua sadar bahwa orangutan adalah milik bangsa, milik kita bersama yang harus dijaga kelestariannya," katanya.

Rencananya, menurut dia, perjalanan akan menggunakan transportasi darat dan sungai untuk membawa orangutan dari Nyaru Menteng langsung ke Hutan Lindung Bukit Batikap. Beratnya perjalanan yang harus ditempuh membuat para orangutan perlu menjalani masa pemulihan sebelum dilepasliarkan.

"Semoga mereka akan bertahan hidup di tempat barunya, beranak-pinak, dan menciptakan populasi orangutan liar baru, sesuai harapan," ujar dia.

Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Nandang Prihadi mengatakan menyambut baik kegiatan pelepasliaran ini.

Orangutan merupakan primata yang saat ini populasinya sangat terancam, baik disebabkan karena kehilangan habitat atau akibat ulah manusia yang menangkap, memelihara atau berkonflik dengan spesies ini.

Kegiatan pelepasliaran orangutan kerja sama antara BKSDA Kalimantan Tengah dengan Yayasan BOS merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menambah populasinya di alam sekaligus mengembalikan satwa ini ke habitat alaminya.

Sampai saat ini, menurut dia, sangat banyak orangutan yang berada di pusat rehabilitasi di Kalimantan Tengah yang harus kembalikan ke alam liar begitu mereka telah siap. Tanggung jawab merawat dan melestarikan hutan dan seisinya merupakan tanggung jawab kita semua, termasuk pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah.

Sementara itu, CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite mengatakan dalam memperingati Hari Bumi Sedunia sekaligus memasuki usai yang ke 25 pada 2016 ini Yayasan BOS akan melepasliarkan 12 orangutan. Dalam kesempatan istimewa ini, Yayasan BOS akan melepasliarkan orangutan ke 200 sejak tahun 2012.

"Masih banyak orangutan yang ada dalam pusat rehabilitasi kami, ada sekitar 500 individu. Sejak September 2015, akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang masif kami menerima 25 orangutan baru, dan kali ini kami melepasliarkan 12 orangutan yang telah direhabilitasi selama lebih dari tujuh tahun," ujar dia.

Pewarta: Virna P
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016