Jakarta (ANTARA News) - Berdasarkan keterangan Pilot pesawat Garuda GA 200 yang naas terbakar ketika mendarat di Bandara Adisitjipto (7/3) dan keterangan lainnya disimpulkan bahwa tidak ada sabotase pada kecelakaan tersebut. Siaran pers dari Kadiv Polri yang diterima ANTARA News di Jakarta, Sabtu, juga menjelaskan telah dilakukan rapat koordinasi antara Ketua KNKT (plus stafnya) dengan jajaran Polri, Kapolda Jogja dan staf, Bareskrim, Puslabfor, Identifikasi, Disdokkes/DVI Polri) pada jumat (9/03) dalam rangka evaluasi penanganan kecelakaan pesawat GA 200. Berkaitan dengan itu Polri sudah melakukan bantuan terhadap korban, melakukan evakuasi dan identifikasi korban/DVI (Disaster Victim Identification) dengan mempertimbangkan hasil temuan Labfor Polri, hasil temuan DVI/Visum et Repertum, keterangan saksi mata, dan keterangan Capt. Pilot dan Co Pilot. Kedua pilot menyatakan dari petunjuk instrumen pesawat yang menunjukkan kondisi baik dan normal dan secara fisik tidak ditemukan adanya asap, api, ledakan, ataupun gangguan fisik lainnya. "Maka sampai saat ini dinyatakan tidak ada sabotase, serangan teroris atau bom yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan pesawat GA 200 di Yogya," tulis siaran pers tersebut. Sementara Investigasi berkaitan dengan `technical penerbangan` sepenuhnya sedang dilakukan oleh KNKT, termasuk pelaksanaan pengiriman black box ke Canberra, Australia kamis (08/03) lalu. Dari Hasil pemeriksaan DVI Polri dibantu Team DVI AFP, dari sisa lima korban MD terbakar (tiga laki-laki dan dua wanita), untuk sementara dapat diidentifikasi dua korban laki-laki atas nama Brice Steele (AFP) dan Mark Scott (AFP). Tiga korban lainnya masih dalam proses identifikasi. Polri menilai kerjasama dengan KNKT -walaupun KNKT adalah badan independen- berlangsung baik dan KNKT juga membuka diri untuk bekerjasama dengan Polri di lapangan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007