Makassar (ANTARA News) - Sebanyak 17 Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) se-Sulawesi Selatan menyatakan bergabung dengan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Minggu. Ke-17 DPC-PDIP itu dalam pernyataan sikap di depan PKP PDP Sulsel menyatakan bergabung ke PDP, karena mereka merasa tidak ada lagi demokrasi di tubuh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri. "Kami eks DPC-PDIP bergabung ke PDP Sulsel karena tidak ada lagi demokrasi di PDIP," ujar A. Azis, mewakili rekan-rekannya dari DPC Makassar, Gowa, Takalar, Sinjai dan Maros. Pada acara yang berlangsung bersamaan dengan peresmian Kantor PKP-PDP Sulsel di kawasan Ruko Indah, Jalan AP. Pettarani, Makassar, itu, Azis menambahkan bahwa PDP akan menegakkan demokrasi sejati di provinsi ini dan bukan membelenggu kadernya seperti yang dialami teman-teman ketika masih berada di PDIP. Ketua harian PKP PDP Pusat, Roy BB Janis menilai rakyat Sulsel telah maju kesadaran demokrasinya dan tidak mau dibelenggu lagi seperti yang pernah dialami di PDIP. PDP sendiri, katanya, sangat eksis dengan penegakan demokrasi di Indonesia, sehingga rakyat tidak lagi tertekan seperti apa yang dirasakan teman-teman yang dulu bergabung dengan PDIP, karena demokrasi di partai berlambang kepala banteng moncong putih ini sudah 'mati'. "Itu sebabnya mereka yang memiliki kesadaran tinggi dalam berdemokrasi, termasuk sejumlah mantan pengurus dan kader DPP PDIP termasuk DPC, hengkang ke Partai Demokrasi Pembaharuan," katanya, sambil menambahkan pihaknya juga menerima baik rencana Partai Merdeka untuk bergabung dengan PDP. Peresmian Kantor PKP PDP Sulsel yang sempat molor sekitar tiga jam ini dihadiri fungsionaris pusat PDP Laksamana Sukardi, Sukowaluyo dan Arifin Panigoro serta Ketua PKP PDP Sulsel, H. Basri Masry. (*)

Copyright © ANTARA 2007