Jakarta (ANTARA News) - Wilayah Jawa dan Bali bisa terancam mengalami krisis listrik mulai April 2007 menyusul berkurangnya pasokan listrik sejumlah PLTA karena menurunnya debit air di waduk. General Manager Pusat Pengaturan dan Penyaluran Beban Jawa-Bali PLN Muljo Adji di Jakarta, Minggu, mengatakan, mulai November 2006, seharusnya waduk mulai terisi air hingga puncak musim hujan pada Januari-Februari 2007, sehingga Mei-Juni 2007 saat akhir musim hujan, waduk sudah terisi maksimal. "Namun, pada Oktober-Desember tahun lalu, hujan belum juga turun, sehingga pengisian air waduk yang harusnya bulan November tidak bisa kita lakukan," katanya. Kondisi tersebut berlanjut hingga Januari-Februari 2007 yang meski turun hujan, namun curahnya kecil. Akibatnya, kondisi waduk di Jawa seperti Sutami di Jatim, Merica dan Kedungombo di Jateng, serta Saguling, Cirata, dan Jatiluhur di Jabar hanya terisi sedikit air. Pada Oktober tahun lalu, debit air di Waduk Citarum, Jabar bahkan tercatat hanya lima meter kubik per detik, dari kondisi normal 30 meter kubik per detik. Penurunan debit air waduk juga disebabkan kondisi tangkapan air dalam lima tahun terakhir,semakin buruk, sehingga waduk tidak terisi air dengan maksimal. "Bulan Maret ini, kondisi listrik memang masih aman, namun mulai April kalau betul-betul tidak ada hujan lagi dan masuk ke musim kemarau, maka Jawa-Bali rawan," ujar Muljo. Namun, lanjutnya, PLN akan mengantisipasi kondisi tersebut dengan mengoperasikan pembangkit non air termasuk BBM. "Kami juga tidak menjadwalkan perbaikan rutin pembangkit besar mulai April nanti. Pembangkit-pembangkit itu telah menjalani perawatan lebih awal yakni sejak Januari lalu," katanya. Muljo mengatakan, pengoperasian pembangkit BBM tentunya akan menaikkan pemakaian BBM PLN. Dengan kapasitas PLTA di Jawa hingga 2.500 MW, maka daya yang bisa dibangkitkan mencapai 1.300 giga Watt hour (GWh) per tahun. "Kalau seluruhnya diganti minyak maka dibutuhkan 390.000 kiloliter solar selama setahun," katanya. Akibatnya, target pemakaian BBM untuk pembangkit Jawa-Bali sebanyak empat juta kiloliter, kemungkinan akan membengkak. "Akibatnya lagi, target laba PLN sebesar Rp3 triliun juga kemungkinan sulit tercapai," katanya. Karena itu, PLN meminta masyarakat mau melakukan penghematan pemakaian listrik setelah April nanti. Muljo menambahkan, masuknya pembangkit baru yang berbahan bakar batubara yakni PLTU Tanjung Jati B dan PLTU Cilacap, dan gas yaitu PLTGU Cilegon memang akan mengurangi pemakaian BBM. Namun, ketiga pembangkit tersebut juga tergantung kepastian pasokan batubara dan gasnya. Kalau terganggu, maka PLN tetap harus mengoperasikan pembangkit BBM.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007