Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore bergerak menguat tipis sebesar empat poin menjadi Rp13.131 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.135 per dolar AS.

"Munculnya sentimen positif dari dalam negeri mengenai rencana pemerintah yang akan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi tahap XII menjadi faktor yang menopang mata uang domestik di tengah kekhawatiran penurunan harga minyak," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Rabu.

Sedianya, pemerintah akan segera mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi XII sebagai kelanjutan dari upaya pemerintah dalam deregulasi ekonomi di Indonesia. Paket kebijakan itu rencananya akan diluncurkan setelah Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Eropa pada 17-23 April 2016.

Sementara itu terpantau harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Rabu (20/4) sore ini, berada di level 40,13 dolar AS per barel, turun 2,31 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 43,22 dolar AS per barel, melemah 1,84 persen.

Ia menambahkan bahwa sentimen yang juga sedang dinanti kalangan pelaku pasar uang yakni hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

Analis pasar uang PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa harga minyak mentah dunia yang stabil di level 40 dolar AS per barel menopang mata uang yang bergantung pada ekspor komoditas, termasuk Indonesia.

Selain itu, lanjut dia, data perumahan Amerika Serikat periode Maret yang di bawah estimasi pasar serta sikap "dovish" bank sentral AS (Federal Reserve) terhadap rencananya menaikan suku bunga menambah faktor penahan laju dolar AS.

"Situasi itu membuat mata uang dolar AS di pasar valas Asia, termasuk Indonesia mengalami pelemahan," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu (20/4) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.133 dibandingkan hari sebelumnya (19/4) Rp13.150.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016