Bekasi (ANTARA News) - Petugas Bendung Kali Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat situasi aliran Kali Bekasi kembali normal pascapeningkatan debit yang menggenangi 5.000 rumah di sekitar bantaran pada Kamis (21/4).

"Penurunan debit air kali ini signifikan dari semula 758 meter kubik per detik, hari ini menjadi di kisaran 200 meter kubik per detik," kata Direktur Pengelolaan Air, Perum Jasa Tirta II, Hary Sungguh, Bekasi, Jumat.

Adapun kecepatan aliran air saat ini relatif stabil di angka 0,4 meter kubik per detik, yang berlangsung sejak Jumat malam.

Hari mengatakan, penurunan debit air Kali Bekasi ini dikarenakan intensitas air kiriman dari hulu di wilayah Kabupaten Bogor tidak terlalu banyak.

"Semalam juga sempat terjadi hujan di beberapa daerah Kabupaten Bogor dengan kapasitas 10 meter kubik per jam, namun bisa kita antisipasi," katanya.

Menurut dia, banjir di Kota Bekasi juga tidak sampai meluas ke beberapa daerah lainnya karena di wilayah itu tidak diguyur hujan.

"Untungnya semalam Bekasi tidak diguyur hujan lebat, bila itu terjadi dengan intensitas 100 meter kubik per jam, diikuti beberapa daerah di hulu, kemungkinan banjir sulit untuk dihentikan," katanya.

Banjir yang melanda 5.000 unit rumah warga di sepanjang bantara Kali Bekasi pada Kamis (21/4) dikarenakan kiriman air dari Kali Cikeas dan Cileungsi Bogor yang meluap serta intensitas hujan yang tidak bisa diprediksi.

Hari menambahkan, banjir yang terjadi di Kawasan Pondok Mitra Lestari, Perumahan Pondokgede Permai, Kemang Pratama, Kemang Ivy dan lainnya itu karena daya tampung tanggul di sekitar perumahan tidak pada kapasitasnya.

"Luapan Kali Bekasi di sekitar perumahan kemarin mencapai 400 meter kubik per detik, serta kiriman air dari hulu relatif banyak, sehingga air meluber hingga ke jalan dan rembesan dari tembok tanggul yang menyebabkan banjir di PGP," kata Hari.

Ia menjelaskan keberadaan Bendung Kali Bekasi di Jalan M Hasibuan Bekasi Timur berfungsi sebagai pembagi aliran air ke PDAM wilayah Bekasi dan DKI Jakarta.

"Selain itu juga dikhususkan sebagai penampung air irigasi dan penanggulangan bencana banjir," katanya.

Ia mengatakan saat ini ketinggian air sungai sudah normal pada batas 80 centimeter dan saluran drainase sudah berfungsi secara baik kembali.

"Sampah menjadi salah satu faktor utama, karena sempat menyumbat saluran buang air ke laut dari semalam," katanya.

Hari menjelaskan sampah kiriman dari hulu datang bersamaan dengan luapan air yang tinggi dari Kabupaten Bogor.

"Untuk sementara waktu, kami bisa atasi situasi air di Bendung Bekasi, tapi jika ada luapan air dari hulu semakin banyak, maka banjir akan terjadi lagi," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar D
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016