Kuala Lumpur (ANTARA News) - Dua anjing hitam labrador kini menjadi senjata mutakhir industri perfilman dalam melawan para pembajak yang telah menyebabkan para produsen film rugi miliaran dolar. Lucky dan Flo, nama keua anjing itu, Selasa memulai operasi percobaan selama satu bulan untuk mengendus DVD dan CD bajakan di Malaysia, sebagaimana pernyataan Motion Picture Association (MPA) yang berpusat di Los Angeles. "Anjing-anjing itu adalah yang pertama di dunia yang terlatih menemukan cakram optik pada paket atau peti kemas yang biasa digunakan sindikat pembajak untuk menyelundupkan film curian di seluruh dunia," ungkap MPA, organisasi yang melakukan berbagai penyelidikan atas nama perusahaan-perusahaan besar perfilman, seperti dikutip AFP. Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen Malaysia mengundang MPA untuk membawa Lucky dan Flo ke Malaysia setelah para pejabat kementerian itu menyaksikan aksi kedua anjing tersebut di Hongkong dan Dubai, tulis MPA. Anjing itu dilatih di Irlandia Utara dan sudah menunjukkan kemampuan mereka di Inggris dan Amerika Serikat. Di Malaysia, mereka akan bekerja bersama para petugas penegak hukum di berbagai bagian negara tersebut untuk membantu kementerian perdagangan melakukan penilaian kemungkinan perlunya pembentukan unit anjing, tulis MPA. Anjing itu pada Selasa mempertunjukkan kemampuan di area kargo Malaysia Airlines di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur. Mereka mengendus kardus kotak lalu duduk kemudian mengibaskan ekor mereka saat menemukan sesuatu yang mencurigakan. Upahnya, mereka mendapat bola tenis untuk dikunyah. Lucky dan Flo dilatih untuk mengetahui keberadaan polikarbonat dan bahan kimia lain yang biasa di gunakan untuk cakram optik, namun mereka tidak dapat membedakan CD atau DVD, CD hasil bakaran atau salinan maupun cakram asli atau bajakan, tulis MPA. "Namun, pengiriman cakram optik yang asli biasanya terdaftar di manifes, jadi anjing itu berguna untuk mendapati cakram yang dikirim melalui peti kemas gelap, yang biasanya membawa CD dan DVD bajakan," tulis MPA. "Operasi anjing itu di Malaysia yang diberi sandi operasi `Double Trouble` adalah contoh eratnya hubungan kerjasama industri dengan pemerintah untuk memerangi pembajakan, kata Mike Ellis, petinggi MPA dan direktur untuk kawasan Asia-Pasifik. MPA mengemukakan dalam studi yang dilakukan baru-baru ini, perusahaan yang menjadi anggota mereka, termasuk studio-studio terbesar, rugi 6,1 miliar dolar akibat pembajakan di seluruh dunia pada 2005. Tahun lalu MPA menyelidiki lebih dari 30 ribu kasus pembajakan di kawasan Asia Pasifik dan membantu badan-badan penegak hukum dalam 12.400 penggerebekan yang menghasilkan sitaan lebih dari 35 juta cakram optik ilegal. Cakram optik bajakan dijual secara terbuka di berbagai jalanan di Malaysia maupun di negara Asia lainnya dan harganya jauh lebih murah dibanding yang asli.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007