Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsudin menyetujui usulan reshufle kabinet saat ini dipercepat karena permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia sudah menumpuk. "Sebaiknya segera dilakukan karena kalau ditunda apalagi sampai akhir 2007 akan berbenturan dengan agenda pemilu 2009 sehingga tidak efektif," ujarnya disela-sela malam refleksi milad nasional ke-43 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Surabaya, Rabu malam. Menurut dia, reshufle perlu dilakukan karena penyegaran sudah diperlukan, agar pemerintahan bisa maksimal, meskipun tidak ada jaminan akan terjadi perubahan. "Saya termasuk orang yang setuju dilakukan reshufle, tapi reshufle jangan hanya perubahan dalam figur melainkan juga perlu perubahan pendekatan kepemimpinan. Kepemimpinan harus berorientasi dan berempati dengan kesusahan rakyat," katanya. Din juga menilai, musibah yang dialami bangsa Indonesia saat ini sudah memasuki stadium lanjut, yang bukan sekedar ujian dari Allah, tapi peringatan yang harus dijawab dengan komitmen yang berorientasi nilai-nilai ketuhanan. "Karena itu pemerintah perlu bertindak efektif dalam menangani liberalisme dan kemaksiatan," katanya. Malam refleksi milad IMM dihadiri oleh ribuan aktivis IMM se-Indonesia, termasuk Ketua Forum Komunikasi Alumni (Fokal) IMM Prof Dr Yahya Muhaimin (mantan Mendiknas era Gus Dur) dan Ketua PW Muhammadiyah Jatim Prof Dr A Syafiq Mughni. Sementara Ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri tak jadi datang tanpa alasan. Tetapi IMM membantah ada agenda politis dengan mengundang mantan Presiden Megawati itu, kecuali untuk tujuan dakwah. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007