Manggarai Barat (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan tanggap darurat mengatasi musibah longsor dan banjir di Kabupaten Manggarai terus dilanjutkan dengan data yang akurat sehingga proses rehabilitasi dan rekonstruksi dapat dilakukan dengan baik. "Saya wanti-wanti agar datanya akurat, karena pengalaman kita menangani dan mengelola bencana sampai pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi datanya sering tidak akurat," ujar Presiden Yudhoyono, usai mendengar Laporan dan Penanganan Bencana Longsor oleh Bupati Manggarai Christian Rotok, di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Rabu malam. Presiden Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah rombongan seperti Manteri Pertanian Anton Apriyantono, Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi, dan Gubernur Piet A. Tallo. Presiden menjelaskan, ia memiliki pengalaman karena data yang kurang akurat seperti bencana di Aceh dan Yogyakarta serta tempat lainnya. "Saya minta akurasi data dan kesungguhan aparat di daerah untuk mendata semuanya dengan akurat," tegas Presiden. Terkait dana penaggulangan bencana, Yudhoyono menjelaskan, meskipun ada dana cadangan yang berada di pemerintah pusat namun mesti selalu ada batasnya dan setiap kali ingin menambah alokasi itu harus bicarakan dengan DPR. Karena itu, dengan prinsip dana itu benar-benar untuk membantu mereka yang menjadi korban, dan yang tidak memerlukan bantuan tidak sepatutnya menerimanya. Dengan demikian terjadi keadilan dan proses rehabilitasi dan rekonstruksi segera dapat dituntaskan. Dalam laporannya, Bupati Manggarai Christian Rotok mengatakan, akibat bencana longsor dan banjir yang menimpa sembilan kecamatan di wilayahnya, dibutuhkan dana penanganan permanen mencapai Rp122,33 miliar, antara lain untuk infrastruktur jalan/jembatan sekitar Rp46,21 miliar.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007