Kita menargetkan selesai pada tahun 2018 dan dipergunakan saat ASEAN Games, makanya sekarang kawan-kawan di Jakarta Propertindo (Jakpro) sudah melakukan `soil test` serta melengkapi segala adminitrasi yang dibutuhkan."
Jakarta (ANTARA News) - Rencana peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan "light rail transit" (LRT) dilakukan pada Perayaan HUT Kota Jakarta pada 22 Juni 2016 oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok.

"Rencana pada HUT Jakarta akan dilaksanakan groundbreaking LRT oleh pak Gubernur, dan pada hari Kamis (5/5) telah dilakukan soil test di Pegangsaan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Tuty Kusumawati di Jakarta, Selasa.

Fase satu pembangunan LRT merupakan koridor satu melalui kawasan Kelapa Gading, Pulo Mas dan Velodrome di Pulo Gadung dan ditargetkan selesai pada tahun 2018, ucapnya.

"Kita menargetkan selesai pada tahun 2018 dan dipergunakan saat ASEAN Games, makanya sekarang kawan-kawan di Jakarta Propertindo (Jakpro) sudah melakukan soil test serta melengkapi segala adminitrasi yang dibutuhkan," ujar Tuty.

Pada fase satu pembangunan LRT diperkirakan menelan biaya sekitar Rp5 triliun sampai Rp6 triliun, saat ini sudah dikucurkan untuk Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) sebesar Rp1,5 triliun pada 2015 dan Rp2,95 triliun pada tahun 2016.

"Jakpro saat ini sebagai pemangku penugasan yang melaksanakan proyek sebagai BUMD. Kalau saat ini masih menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan untuk fase selanjutnya bila dibutuhkan dan menggunakan dana besar maka tidak menutup kemungkinan tidak menggunakan APBD," tutur Tuty.

Pemprov DKI Jakarta akan membangun dua dari tujuh rute LRT yakni koridor satu dengan rute Kebayoran Lama-Kelapa Gading dan koridor tujuh dengan rute Kelapa Gading-Kemayoran-Pesing-Bandara Soekarno-Hatta.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016